Labuan Bajo – Pemerintah Daerah (Pemda) Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur membentuk Tim Satuan Tugas (Satgas) Ketahanan Pangan sebagai tanggapan terhadap keluhan warga yang terdampak perpanjangan pengerjaan saluran irigasi Ngorang di Kali Wae Mese, Desa Nggorang, Kecamatan Komodo.

Wakil Bupati Manggarai Barat, Yulianus Weng, mengungkapkan bahwa Tim Satgas Ketahanan Pangan akan segera melakukan pengecekan data di lapangan untuk memastikan keakuratan informasi terkait dampak dari perpanjangan pengerjaan saluran irigasi ini.

“Besok atau lusa, tim Satgas Ketahanan Pangan, segera turun mengecek data di lapangan, untuk mengetahui kepastian data yang terkena dampak akhibat perpanjang pengerjaan saluran irigasi ini,” kata Yulianus Weng dalam keterangannya, dikutip pada Minggu, 21 Januari 2024.

Pernyataan ini disampaikan oleh Yulianus Weng dalam rapat koordinasi dengan Tim Satgas Ketahanan Pangan Manggarai Barat di Labuan Bajo pada Kamis, 18 Januari 2024.

Wakil Bupati menginstruksikan Tim Satgas Ketahanan Pangan Kabupaten Manggarai Barat agar segera turun ke lokasi guna mengecek kondisi terkini di lapangan dan memperoleh data mengenai warga yang terkena dampak perpanjangan pengerjaan saluran irigasi.

Rapat koordinasi ini membahas dua isu utama, yakni upaya menghadapi kekeringan akibat El Nino dan perpanjangan pengerjaan rehabilitasi irigasi Ngorang di Kali Wae Mese, Desa Nggorang, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat.

Dampak dari kondisi lapangan ini telah mempengaruhi pergeseran musim tanam petani dan menyebabkan gagal tanam, yang berdampak pada ketersediaan pangan di Kabupaten Manggarai Barat.

Yulianus Weng menegaskan bahwa Satgas Ketahanan Pangan harus bertindak cepat, terutama setelah menerima laporan dari masyarakat melalui aparat desa.

Laporan tersebut mencakup permohonan bantuan beras dari Kepala Desa Nggorang, Kecamatan Komodo, yang mengalami gagal tanam akibat perpanjangan pengerjaan saluran irigasi Nggorang Wae Mese.