Wakil Bupati menekankan pentingnya respons cepat dari Satgas Ketahanan Pangan untuk menanggapi situasi ini.

“Juga ada permohonan bantuan beras karena petani gagal tanam akibat pengerjaan irigasi tersebut. Ini harus direspon cepat oleh Satgas Ketahanan Pangan,” kata Weng.

Sebelumnya, Satgas Ketahanan Pangan telah menerima permohonan bantuan beras dari Kepala Desa Nggorang Kecamatan Komodo, serta surat laporan terkait perpanjangan pengerjaan irigasi di wilayah Desa Nggorang.

Dalam surat tersebut, Satker NTT Perluasan Jaringan Pemanfaatan Air Nusa Tenggara II Provinsi NTT memberi tahu empat kepala desa yang terdampak mengenai perpanjangan waktu pelaksanaan pekerjaan rehabilitasi Jaringan Irigasi Nggorang.

Surat tersebut menyerukan agar memberikan kesempatan kepada pihak yang mengerjakan irigasi untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut dalam waktu selambat-lambatnya 90 hari kalender, yang semula ditargetkan akan selesai pada akhir tahun 2023.

Dilaporkan bahwa sebanyak 451 kepala keluarga petani terdampak karena tidak dapat menanam akibat perpanjangan pengerjaan saluran irigasi ini.