Tajukflores.com – Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dikejutkan dengan tragedi pembunuhan sadis yang menimpa satu keluarga di Desa Babulu Laut pada Selasa (6/2) dini hari.
Pelaku Junaedi, seorang remaja berusia 17 tahun berinisial J (Junaedi), tak hanya tega menghabisi nyawa lima anggota keluarga tersebut, tetapi juga melakukan tindakan bejat dengan memperkosa dua korbannya dalam kondisi tak bernyawa.
Korban keganasan J adalah W yang berusia 35 tahun, suami dari SW yang berusia 34 tahun dan ketiga anaknya yakni RJS, VDS dan JAA, yang masing-masing berusia 15 tahun, 11 tahun dan 3 tahun.
Menurut pengakuan J kepada pihak kepolisian, ia nekat melakukan perbuatan keji tersebut didorong oleh dendam terhadap korban.
“Dendam karena percekcokan antartetangga, dari hal kecil seperti ayam, terakhir korban meminjam helm tapi belum dikembalikan selama tiga hari,” kata Kapolres PPU AKBP Supriyanto, Supriyanto, Rabu (7/2).
Disebutkan bahwa antara J dan keluarga korban kerap terjadi perselisihan kecil, seperti masalah ayam dan helm yang dipinjam J tak kunjung dikembalikan.
Selain itu, J diduga pernah menjalin hubungan asmara dengan anak tertua korban. Namun, hubungan tersebut ditolak karena sang korban sudah memiliki pasangan lain.
Diduga penolakan inilah yang turut memantik hasrat bejat J hingga nekat melakukan tindakan brutal dan tak bermoral.
Puncaknya, pada malam kejadian, J yang baru saja mabuk bersama teman-temannya melampiaskan dendamnya kepada para korban.
“Saat mereka pulang dan berada di rumah ada niatan J untuk menyambangi rumah korban dan berniat melakukan pembunuhan,” kata Supriyanto.
Kronologi pembunuhan Babulu Laut
Malam tragis itu diawali dengan pesta miras yang dilakukan J bersama teman-temannya. Sekitar pukul 00.30 WITA, J pulang sendirian ke rumah.
Namun, setibanya di rumah, niat jahat muncul dalam benaknya. Ia kemudian mendatangi rumah tetangganya yang tak lain adalah para korban.
Dengan brutal, J menghabisi nyawa kelima anggota keluarga tersebut menggunakan parang.
“Ayahnya ditimpas dekat pintu, istrinya yang ada di dalam rumah bangun langsung ditimpas juga, anaknya juga ikut bangun ditimpas terus anak yang tidur disebelah kamar juga di timpas,” tutur Supriyanto.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.