Sekitar dua jam setelah kejadian, Ardus kembali ke rumah untuk mengajak Auriel pergi memetik mente di kebun.
Setibanya di rumah, Ardus mendapati pintu depan terkunci dari dalam, namun ia berhasil masuk melalui pintu dapur.
Ardus sangat terkejut saat menemukan istrinya sudah tergantung di dalam rumah menggunakan kain batik.
“Melihat Elda tergantung, Ardus langsung berteriak dan menangis. Ia memeluk tubuh Elda yang tergantung sambil berteriak meminta pertolongan. Tetangga, Hilarius Hence dan Edeltrudis Hartati, segera datang membantu Ardus menurunkan tubuh Elda,” kata Frido.
Upaya Menurunkan Elda dan Luka yang Ditemukan
Dengan bantuan Hilarius, Ardus menopang tubuh Elda sementara kain batik yang digunakan untuk menggantung dilepaskan.
Setelah tubuh Elda diturunkan, Ardus mengatakan bahwa ia melihat ada luka-luka di bagian kaki, tangan, dan perut Elda yang membuatnya bingung. Ardus kemudian menutup luka-luka tersebut dengan kain.
“Setelah kami wawancara klien kami tanggal 23 Oktober 2024 di Unit Pidum Polres Manggarai Barat, dia mengatakan saat Elda dibaringkan, terlihat ada luka jaritan di bagian kaki, tangan dan di bagian perut. Lalu dia menutupnya pakai kain. Dan dia bingung kenapa sampai ada luka,” ungkap Frido.
Sekitar pukul 11.00 Wita, orang tua Ardus, Levi Yohanes Juang dan Erifatima Nur, tiba di tempat kejadian dari kebun mereka.
Pada waktu yang bersamaan, ayah Elda, Ardianus Jehadun, tiba di lokasi dan langsung mengevakuasi tubuh Elda ke rumah duka di Nggorang, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.