Tajukflores.com – Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) Sumatera Utara (Sumut), yang terdiri dari AJI Medan, IJTI Sumut, PFI Medan, dan FJPI, telah melakukan verifikasi dan pendalaman terkait kasus kebakaran rumah yang menewaskan Rico Sempurna Pasaribu di Kabupaten Karo, Sumatera Utara.

Dari hasil investigasi bersama, ditemukan sejumlah fakta mengejutkan yang mengarah pada dugaan adanya keterkaitan antara peristiwa tragis ini dengan pemberitaan korban tentang perjudian di wilayah tersebut.

Menurut laporan investigasi KKJ Sumut, kebakaran yang menewaskan wartawan Tribrata TV dan keluarganya ini terjadi setelah korban memberitakan perjudian yang ada di Jalan Kapten Bom Ginting, Kelurahan Padang Mas, Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo.

Dalam pemberitaan tersebut, korban menyebutkan adanya keterlibatan oknum aparat berinisial HB.

Kronologi Kejadian

Kasus bermula ketika anggota sebuah ormas yang sering berada di warung tempat perjudian memohon kepada korban Rico Sempurna Pasaribu agar namanya dimasukkan dalam daftar penerima jatah uang perjudian, seperti yang sering diterima korban dari oknum aparat tersebut.

Sempurna Pasaribu kemudian menyampaikan permintaan tersebut kepada pengelola judi, namun diabaikan. Permintaan kembali disampaikan, tetapi anggota ormas hanya menerima Rp100 ribu, yang dianggapnya meremehkan.

Kejadian ini memicu provokasi dari anggota ormas, yang kemudian mendorong Sempurna Pasaribu untuk memberitakan lokasi perjudian tersebut, bahkan mencantumkan nama lengkap oknum aparat dalam laporan dan di media sosial Facebook miliknya.

Setelah berita tayang, oknum aparat meminta agar berita dihapus, namun perusahaan media menolak permintaan tersebut.

Setelahnya, ada juga diduga petugas kepolisian sempat menghubungi perusahaan online tempat korban bekerja, meminta agar pemberitaan dibuat secara halus.

Berita dimaksud adalah peristiwa demo organisasi keagamaan di Kabupaten Karo, yang menuntut agar Kapolres Karo dicopot lantaran maraknya judi, prostitusi dan narkoba.

Pimpinan Tribrata TV sempat menghubungi korban yang mengaku merasa aman meski was-was. Korban kemudian menerima peringatan dari ketua ormas di Kabupaten Karo untuk tidak pulang ke rumah dan sempat berencana menginap di Polres Karo demi keamanan.

Karena alasan ini pula, korban tak bisa dihubungi. Korban kemudian menyampaikan pada pimpinannya, bahwa HP miliknya terjatuh.

Fakta lain terungkap, bahwa sebelum rumah korban terbakar, ternyata Sempurna Pasaribu sempat bertemu dengan oknum aparat berinisial HB tersebut. Korban ditemani oleh rekannya untuk membicarakan masalah berita judi yang naik di media online Tribrata TV.