“Memastikan tidak ada kejadian atau korban tambahan, artinya memastikan kerangka kapal tidak mengganggu kapal-kapal lain misalkan kapal lain menabrak kerangka kapal itu lalu lambung robek,” jelasnya.

Lebih lanjut, Stephanus Risdiyanto menegaskan bahwa dalam kejadian kecelakaan laut, langkah pertama yang dilakukan adalah memastikan keselamatan seluruh penumpang dan awak kapal.

“Nyawa adalah yang utama,” katanya.

Sebelumnya, Emergency Response Team melakukan evakuasi terhadap 15 penumpang kapal KM Budi Utama yang tenggelam di perairan selatan Pulau Padar, kawasan TNK, Kabupaten Manggarai Barat, NTT.

“Berdasarkan manifes penumpang kapal terdapat sebanyak 15 penumpang yang terdiri atas 10 penumpang dan lima anak buah kapal (ABK),” kata Stephanus di Labuan Bajo, Sabtu (22/7).

Stephanus menjelaskan bahwa kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 08.00 WITA dan kapal tenggelam diduga karena terseret dan tidak bisa dikendalikan di lokasi pertemuan arus.

Ia menambahkan bahwa semua kru kapal dan penumpang dinyatakan selamat dan selanjutnya dievakuasi oleh Emergency Response Team menuju Labuan Bajo menggunakan KM Senada Phinisi.