Kemenkes pun didorong untuk melakukan percepatan pembangunan berbagai infrastruktur RSUD Komodo serta menyiapkan fasilitas peralatan medis yang lebih memadai sehingga rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat itu bisa segera ditingkatkan menjadi rumah sakit bertaraf internasional.
“Apabila fasilitas kesehatan sangat memadai maka wisatawan menjadi lebih tenang selama berwisata karena apabila terjadi sesuatu dengan wisatawan lebih mudah ditangani dengan cepat,” jelasnya.
Diketahui, pembangunan RSUD Komodo Wings Internasional di Labuan Bajo menelan anggaran Rp6,4 miliar. Pembangunan RSUD Komodo berkat dukungan Komisi lX DPR RI.
“Sehingga kami mengapresiasi kerja Menkes dan jajaran untuk menyelesaikan pembangunan RSUD Komodo menjadi RS internasional sehingga konsep wisata medis bisa berjalan baik di Labuan Bajo,” ucap Felly.
Sementara itu, Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kementerian Kesehatan yang telah membangun RSUD Komodo serta dukungan dari Komisi IX DPR RI selama ini dalam peningkatan fasilitas kesehatan di Manggarai Barat.
Kehadiran RS tersebut tidak hanya meningkatkan layanan kesehatan di Labuan Bajo, namun juga mendukung sektor pariwisata di Labuan Bajo sehingga meningkatkan tingkat kepercayaan para wisatawan baik domestik dan mancanegara yang akan berlibur di Kabupaten Manggarai Barat.
“Terkait dengan kelangkaan dokter spesialis, kami siap untuk mendorong putra-putri daerah untuk mengikuti program beasiswa yang dibuka Kementerian Kesehatan untuk dokter spesialis- subspesialis dan fellowship,” tandasnya.
Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi IX DPR RI dipimpin oleh Ketua Komisi IX DPR Felly Estelita Runtuwene didampingi Wakil Ketua Komisi IX DPR Kurniasih Mufidayati, diikuti oleh anggota Komisi IX DPR Dewi Aryani, Rahmat Handoyo, Darul Siska, Saniatul Lativa, Sri Meliyana, Ratu Ngadu Bonu Wulla, Hasnah Syams, Nur Yasin, Hasan Saleh dan Netty Prasetiyani.