Duta Besar mengatakan bahwa Paus Fransiskus menyerukan perlindungan anak-anak, perlindungan orang sakit dan penderitaan, dan perlindungan orang-orang.”

Dalam sebuah wawancara dengan Reuters pada 14 Februari, sebelum invasi, Duta Besar Ukraina untuk Vatikan, Andriy Yurash, mengatakan Kyiv akan terbuka untuk mediasi konflik oleh Vatikan.

Beberapa jam setelah bertemu dengan duta besar, Paus Fransiskus menelepon Uskup Agung Sviatoslav Shevchuk, pemimpin umat Katolik ritus Timur Ukraina yang telah bersumpah untuk tidak meninggalkan Kyiv. Uskup Agung Sviatoslav Shevchuk, juga telah membuka ruang bawah tanah katedralnya sebagai tempat perlindungan bom.

Kantor Shevchuk Roma mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Paus mengatakan kepada uskup agung “Saya akan melakukan semua yang saya bisa” untuk membantu.

Dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis, Sekretaris Negara Vatikan Kardinal Pietro Parolin mengatakan Takhta Suci berharap bahwa mereka yang memegang kekuasaan akan memiliki “secercah hati nurani”.

Para pemimpin dunia menuduh Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional dengan meluncurkan serangan terbesar oleh satu negara terhadap negara lain di Eropa sejak Perang Dunia Kedua.

Paus membuat banyak seruan untuk perdamaian di Ukraina sebelum invasi pada hari Kamis, tetapi tidak berbicara secara terbuka sejak itu. Dia telah menyatakan Rabu depan, Rabu Abu, sebagai hari doa dan puasa untuk perdamaian di Ukraina.

Vatikan mengumumkan secara terpisah pada hari Jumat bahwa Fransiskus tidak dapat memimpin kebaktian Rabu Abu karena rasa sakit yang akut di lututnya. Dia juga harus melewatkan perjalanan yang direncanakan ke Florence hari Minggu ini.