Tajukflores.com – Bahasa adalah jendela budaya dan identitas sebuah bangsa. Dalam konteks Indonesia, bahasa memainkan peran sentral dalam mempertahankan dan memperkuat kesatuan negara dengan beragam suku, budaya, dan bahasa daerah.
Penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan persatuan telah memainkan peran yang sangat penting dalam mengintegrasikan keragaman budaya dan etnik di Indonesia.
Bahasa ini telah menjadi sarana komunikasi yang kuat dalam mempersatukan lebih dari 300 kelompok etnis dan 1.340 suku bangsa yang berbicara bahasa yang berbeda di seluruh kepulauan Indonesia.
Pada tanggal 28 Oktober 1928, dalam peristiwa yang dikenal sebagai Sumpah Pemuda, pemuda-pemuda Indonesia menyatakan tekad mereka untuk menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan Indonesia.
Bahasa Indonesia, yang didasarkan pada bahasa Melayu, kemudian menjadi bahasa nasional dan bahasa persatuan setelah Indonesia memperoleh kemerdekaannya pada tahun 1945.
Lingua Franca: Jembatan Antar Bahasa
Lingua franca adalah istilah linguistik yang mengacu pada bahasa pengantar atau bahasa pergaulan dalam daerah dengan banyak bahasa yang berbeda. Ini juga dikenal sebagai bahasa penghubung, bahasa umum, bahasa perdagangan, bahasa bantu, bahasa penghubung, atau bahasa tautan.
Lingua franca dimaknai pula sebagai bridge language, common language, trade language, auxiliary language, vehicular language, link language.
Dalam konteks artikel ini, lingua franca merujuk pada bahasa Melayu atau bahasa Indonesia.
Mulai abad ke-7 Masehi pada agama Hindu dan Buddha dan perkembangannya pada abad ke-13 sampai ke-14 diperluas sebagai bahasa perdagangan, bahasa yang digunakan di kawasan Selat Malaka dan sepanjang pantai di nusantara adalah bahasa Melayu.