Tajukflores.com – Warna liturgi memegang peran penting dalam memberikan nuansa dan makna dalam perayaan liturgis Gereja Katolik, termasuk saat perayaan Minggu Palma.

Minggu Palma, sebagai peristiwa penting dalam tahun liturgi, memiliki warna khusus yang digunakan dalam busana liturgi imam dan dekorasi gereja.

Minggu Palma selalu jatuh pada hari Minggu sebelum perayaan Paskah, yang memulai Pekan Suci atau Minggu Suci. Perayaan ini mengenang peristiwa Yesus memasuki kota Yerusalem beberapa hari sebelum wafatnya.

Ini adalah momen penting dalam kalender liturgi Katolik yang menandai awal dari perayaan Paskah, yang merupakan puncak dari keseluruhan tahun liturgi.

Asal-Usul Warna Liturgi

Warna liturgi memiliki sejarah panjang yang bermula dari tata warna alamiah yang ada di masyarakat Eropa.

Penentuan warna-warna liturgi tersebut dicetuskan oleh Paus Pius V pada tahun 1570 dan kemudian diperkukuh dalam Ordo Missae 1969. Warna-warna liturgi dasar terdiri dari putih, merah, hijau, ungu, dan hitam.

Warna Liturgi Minggu Palma

Minggu Palma, sebagai peringatan akan kedatangan Yesus Kristus ke Yerusalem yang diiringi dengan penggunaan daun palma oleh pengikut-Nya, ditandai dengan warna merah dalam liturgi.

Warna merah melambangkan keberanian, pengorbanan, dan kemuliaan, yang sesuai dengan semangat penghormatan kepada Yesus Kristus sebagai Raja yang dijanjikan.