“Pemerintah kita menghamburkan uang untuk monumen yang tidak dibutuhkan rakyat. Sementara itu, rakyat berteriak butuh air minum, jalan yang baik, irigasi, dan pupuk,” kritik Maksi, yang juga mantan Kepala Dinas PUPR Kabupaten Manggarai.

Dalam lingkup birokrasi, Maksi berharap Aparatur Sipil Negara (ASN) di Manggarai dapat bekerja tanpa tekanan dari penguasa. Ia mengajak para ASN untuk menggunakan kemampuan mereka dalam membangun daerah tanpa takut intimidasi.

Baca Juga:  Respons Terbaru Kadis Kesehatan Manggarai Usai Para Nakes & Bupati Hery Saling Minta Maaf

Maksi juga menyoroti kondisi kesehatan di Manggarai, termasuk tingginya angka kematian ibu dan bayi, rendahnya indeks pelayanan kesehatan, serta masalah stunting yang masih menjadi tantangan besar dibandingkan dengan kabupaten tetangga.

Dengan Ronald, seorang dokter, sebagai pasangannya, Maksi berkomitmen untuk meningkatkan kesehatan masyarakat Manggarai baik secara jasmani maupun rohani.

Ia juga menyoroti rendahnya indeks pendidikan di Manggarai, terutama angka partisipasi di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang masih rendah, serta perekonomian daerah yang menurutnya semakin memburuk dengan pertumbuhan hanya 3,7 persen.

Baca Juga:  Survei Charta Politika: Elektabilitas Maksi Ngkeros Ungguli Hery Nabit dan Hery Ngabut Jelang Pilkada Manggarai 2024

Deklarasi koalisi Maksi-Ronald dihadiri oleh pengurus DPC Partai Demokrat, DPD Partai Amanat Nasional (PAN), keluarga besar, tim pemenang, serta ribuan pendukung dari 12 kecamatan di Manggarai.

Setelah deklarasi, pasangan Maksi-Ronald diarak ribuan pendukung menuju kantor KPUD Manggarai untuk mendaftarkan diri sebagai Calon Bupati dan Wakil Bupati Manggarai.