Netizen lainnya juga memuji pendidikan karakter yang diterapkan di SMP St Yusup Pacet. Banyak yang beranggapan bahwa sekolah Katolik dikenal dengan pendidikan karakternya yang unggul, seperti kedisiplinan, kompetitif, dan kecerdasan.
“Om dan tanteku muslim, tapi ketiga anaknya disekolahkan di sekolah katolik. Alasannya, pembentukan karakter di sekolah katolik lebih unggul dibandingkan sekolah lain. Terbukti anak-anaknya selain cerdas, mereka juga kompetitif dan disiplin luar biasa,” ungkap netizen lain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kaget, berita ini diliput oleh wartawan muslim mengenai sekolah Katolik.
Ternyata lebih banyak yg beragama Islam drpd Katolik. pic.twitter.com/Llq14EiRQw
— Pemerhati Hukum Emperan (@SammiSoh) April 17, 2024
Komentar-komentar positif tersebut menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia semakin menghargai toleransi dan keberagaman. SMP St Yusup Pacet menjadi contoh bagaimana nilai-nilai positif tersebut dapat tertanam dengan baik dalam lingkungan belajar.
Hal tersebut juga diakui oleh alumni SMP Santo Yusup Pacet, Paulus Budi Sujanto, seorang karyawan televisi di SCTV-Indosiar Area Head Surabaya.
Paulus memilih SMP Santo Yusup Pacet karena reputasi sekolahnya yang maju dan memiliki guru-guru berkualitas. Faktor lain yang mendorongnya adalah jejak langkah sang ibunda yang juga pernah bersekolah di sana.
Pengurus Ilumnus Santa Maria-Santo Yusup periode 2023-2026 ini mengatakan jika SMP Santo Yusup Pacet menanamkan nilai disiplin dan tanggung jawab dalam dirinya. Ia juga dididik untuk menghormati dan mencintai sesama, termasuk guru dan orang tua.
“Kita juga dididik untuk selalu bekerja keras dan mampu bekerja mandiri, katanya, dikutip dari Krisna Online.
Penulis : Edeline Wulan
Editor : Edeline Wulan
Halaman : 1 2
