Media asing NZME menyoroti kenaikan tiket ke Taman Nasional Komodo (TNK), Labuan Bajo, Manggarai Barat, Provinsi NTT yang masih menjadi polemik saat ini.

Dalam artikel yang ditulis NZME, media asal Selandia Baru itu menyebut tiket masuk ke TNK telah meningkat 18 kali dalam semalam untuk melihat reptil purba Komodo.

“Masuk ke taman nasional Komodo telah meningkat 18 kali dalam semalam, menyebabkan pemogokan di kalangan pekerja pariwisata Indonesia yang mencari nafkah dari membawa wisatawan untuk melihat Komodo,” tulis NZME sebagaimana dikutip Tajukflores.com, Minggu, 7 Agustus 2022.

Menurut NZME, penetapan biaya mahal ke TNK membengkak dari $30 menjadi $400 (Rp5.978.400). Kendati keliru menginformasikan tarif baru ke TNK, namun NZME menyoroti protes keras dari pelaku dan asosiasi pariwisata Labuan Bajo terhadap kenaikan tiket tersebut.

Baca Juga:  Alasan Hercules Ngamuk dan Gebuk Wartawan Jelang Sidang Vonis

Diketahui, Kementerian KLHK bersama Pemerintah Provinsi NTT telah menetapkan tarif baru ke TNK sebesar Rp3,750.000 per orang. Tarif baru ke TNK ini berlaku sejak Senin, 1 Agutus 2022 lalu.

“Ini adalah langkah yang menurut pemerintah akan membantu melindungi kekayaan alam, tetapi ratusan pemandu dan operator feri yang melayani taman itu tidak senang,” tulis media itu pada Jumat, 5 Agustus 2022.

Kendati demikian, NZME menulis, kenaikan pajak ke taman nasional pascapandemi bukan terjadi satu-satunya di Indonesia. NSME menyebut, awal tahun ini Bhutan menaikkan tiga kali lipat biaya pengunjung harian mereka dari $65 menjadi $200.

Baca Juga:  Floratama Learning Center: Pengembangan Ekowisata Bahari di Labuan Bajo Flores

Sementara Venesia, mulai Januari 2023 mengumumkan bahwa untuk pajak turis yang telah lama dipertimbangkan, dengan biaya masuk $10 untuk pelancong harian.

Sebelumnya, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengkritisi kebijakan KLHK dan Pemprov NTT terkait pemberlakuan tarif baru Rp3,7 juta ke Pulau Komodo dan Pulau Padar, kawasan Taman Nasional Komodo (TNK).

JK khawatir pemberlakuan tarif yang terlalu tinggi justru mengusik ketenangan daerah tujuan wisata Komodo tersebut.