Nama Meldyanti Hagur beberapa pekan terakhir menjadi hangat diperbincangkan publik, secara khusus di Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Tidak tanpa alasan, istri Bupati Manggarai, Hery Nabit tersebut disebut-sebut terlibat dalam kasus dugaan suap proyek APBD Manggarai untuk tahun anggaran 2022.

Dugaan keterlibatan pemilik Toko Monas, salah satu toko dagang hasil bumi yang ada di Manggarai ini dalam kasus dugaan suap proyek APBD itu pertama kali disebutkan oleh seorang kontraktor bernama Adrianus Fridus alias Anus pada akhir Agustus lalu.

Pada saat itu, Anus mengaku dan mengklaim bahwa dirinya pernah melakukan pertemuan `empat mata` dengan Meldyanti Hagur pada Sabtu, 28 Mei 2022 untuk membahas perihal `bagi-bagi proyek APBD` yang ada di Kabupaten Manggarai.

Dari pengakuan Anus, dalam pertemuan itu, istri orang nomor satu di Kabupaten Manggarai ini didampingi oleh seorang Tenaga Harian Lepas (THL) yang bekerja di Dinas PUPR Kabupaten Manggarai bernama Rio Senta.

“Saya datang dari Labuan Bajo, dipanggil oleh Rio Senta. Tanggal 28 Mei itu saya, Rio, dan ibu [istri] bupati bertemu di rumah jabatan,” kata Anus ketika dihubungi media pada Rabu, 31 Agustus 2022.

Dalam pertemuan itu, demikian Anus menerangkan, ia ditawari oleh Meldyanti Hagur empat buah paket proyek APBD Manggarai. Rinciannya ialah dua paket lapen [lapisan penetrasi], satu paket rabat beton, dan satu paket untuk pembangunan sekolah.

Anggaran untuk keempat paket proyek tersebut, demikian Anus melanjutkan, ialah mencapai Rp1,485 miliar dan pada saat itu, Meldyanti Hagur meminta fee 5% dari Rp1 miliar atau Rp50 juta kepadanya, yang dibayarkan di awal.

“Kami sepakat 5% itu dari nilai Rp1 miliar. Sedangkan lebihnya senilai Rp 485 juta [dari total anggaran] tidak dipotong [untuk fee] karena saya dulu tim sukses. Itu jadi balas jasa tim sukses,” ungkap Anus.

Setelah pertemuan itu berlangsung dan telah terjadi kesepakatan demikian, Anus mengaku bahwa dirinya terus dihubungi oleh Rio Senta untuk segera menyerahkan sejumlah uang yang telah disepakati itu.

Karena dihubungi terus oleh Rio Senta, Anus kemudian menyerahkan sejumlah uang tersebut kepada Meldyanti Hagur melalui seorang karyawan di Toko Monas. Saat itu, ia mengaku dikawal secara langsung oleh Rio Senta.

Akan tetapi, meski sudah menyerahkan sejumlah uang tersebut, Anus mengaku bahwa dirinya tidak mendapat jatah proyek sebagaimana dijanjikan oleh Meldyanti Hagur. Karena itu, pada akhirnya, uang Rp50 juta yang diserahkan itu pun dikembalikan lagi kepada Anus oleh Rio Senta.

Meldyanti Hagur Diperiksa Polisi

Informasi dugaan adanya `bagi-bagi proyek APBD Manggarai` tersebut menghentak perhatian publik. Apalagi di dalamnya disebut-sebut soal keterlibatan Meldyanti Hagur, istri pemimpin Kabupaten Manggarai, Hery Nabit.

Tidak hanya itu, informasi dugaan suap proyek APBD Manggarai tersebut juga sudah menggungah para penegak hukum di Manggarai untuk segera bertindak, dalam hal ini ialah pihak Kepolisian Resor Manggarai.

Baca Juga:  Melarikan Diri Saat Ditangkap, Polres Belu Tembak Mati DPO Kasus Pengeroyokan

Karenanya, tim penyidik dari Polres Manggarai mengirimkan surat undangan kepada sejumlah pihak yang disebutkan dalam kasus dugaan suap proyek ABPD Manggarai itu, termasuk satu di antaranya ialah Meldyanti Hagur.

Surat undangan tersebut berisi permintaan agar sejumlah pihak yang disebutkan dalam kasus dugaan suap itu, termasuk Meldyanti Hagur memberikan klarifikasi ke tim penyidik Polres Manggarai soal dugaan keterlibatan mereka pada pusaran isu ini.

Untuk Meldyanti Hagur sendiri, tim penyidik dari Polres Manggarai mengirimkan surat undangan itu pada Sabtu, 10 September 2022.

Dalam jadwal sebagaimana ditetapkan pada undangan tersebut, Meldyanti Hagur diperiksa oleh tim penyidik pada Senin, 12 September 2022.

Akan tetapi, Ketua PKK dan Dekranasda Kabupaten Manggarai tersebut tidak hadir. Lewat kuasa hukumnya bernama Fridolinus Sanir, ia beralasan bahwa dirinya sedang mengikuti sejumlah kegiatan yang sudah terlanjur dijadwalkan.

Kemudian, tim penyidik dari Polres Manggarai kembali mengirimkan surat undangan klarifikasi kepada Meldyanti Hagur untuk diperiksa pada Rabu, 14 September 2022.

Namun lagi-lagi, Meldyanti Hagur tidak menghadiri undangan tim penyidik dengan alasan yang sama bahwa masih ada kegiatan yang sudah dijadwalkan di kecamatan.

“Hari ini tidak jadi karena Ibu Meldi ada kegiatan di Kecamatan Lelak,” terang Fridolinus Sanir kepada Tajukflores.com, Rabu, 14 September 2022.

Meldyanti Hagur baru dapat menghadiri undangan tim penyidik pada Kamis, 15 September 2022. Saat itu, ia tiba di Polres Manggarai sekitar pukul 10.00 WITA dengan menggunakan dress berwarna merah mudah dan didampingi oleh kuasa hukumnya bernama Gabriel Kou dan sejumlah orang yang diduga ialah ajudannya.

Tanpa berkomentar apapun kepada awak media yang menunggunya sejak awal, Meldyanti Hagur tampak berjalan serius memasuki ruang penyidik di Polres Manggarai.

Pantauan Tajukflores.com, pemeriksaan terhadap Meldyanti Hagur dilakukan selama kurang lebih 5 jam, tidak terhitung dengan waktu jeda istirahat siang. Sebab pada sekitar pukul 12.15 WITA, pemeriksaan terhadap Meldyanti Hagur sempat dijeda, karena ia meminta kembali ke rumah untuk istirahat makan siang.

Baru pada sekitar pukul 14.05 WITA, Meldyanti Hagur kembali ke Polres Manggarai untuk melanjutkan pemeriksaan oleh tim penyidik.

Enggan Memberikan Klarifikasi

Pada saat pemeriksaan terhadap Meldyanti Hagur berlangsung, sejumlah wartawan terus memantau dan berjaga-jaga tepat di depan pintu unit Reskrim Polres Manggarai. Semuanya menunggu dan menanti-nantikan keterangan langsung dari Meldyanti Hagur terkait isu yang menyeret namanya ini.

Dengan mengenakan masker berwarna putih dan didampingi oleh Gabriel Kou, pada sekitar pukul 17.30 WITA, Meldyanti Hagur selesai diperiksa oleh tim penyidik dan keluar dari ruangan.

Melihat wajahnya keluar dari ruangan penyidikan, sejumlah wartawan pun langsung menghampirinya dan meminta klarifikasi langsung dari Meldyanti Hagur soal apakah pengakuan Anus yang menyeret namanya dalam isu suap proyek APBD itu benar atau tidak.

Akan tetapi, harapan wartawan untuk mendapatkan keterangan itu sama sekali tidak terpenuhi. Meldyanti Hagur sama sekali tidak memberikan komentar apapun terkait benar atau tidak bahwa dirinya terlibat dalam kasus dugaan suap proyek APBD tersebut.

Baca Juga:  Kapolri Didesak Bentuk Tim Independen Usut `Geng Mafia Polri` Satgasus Merah Putih

Dengan terus berjalan menuju tempat parkir mobilnya yang berada di bagian belakang Kantor Polres Manggarai, terhadap pertanyaan wartawan, Meldyanti Hagur hanya memberikan komentar normatif terkait dengan kehadirannya memenuhi undangan tim penyidik dari Polres Manggarai.

“Yang pasti sebagai warga negara yang taat hukum, saya sudah memenuhi undangan kepolisian untuk memberikan keterangan terkait isu yang beredar belakang ini. Saya harap, keterangan saya bisa menyelesaikan persoalan ini dengan lebih cepat,” kata Meldyanti Hagur.

Setelah mengatakan demikian, Meldyanti Hagur langsung masuk ke mobil Kijang berwarna biru yang sudah selalu stand by. Lalu, ia meninggalkan Kantor Polres Manggarai.

Sebelumnya, Meldyanti Hagur Juga Bungkam

Keterangan langsung dari Meldyanti Hagur terkait isu keterlibatan dirinya dalam kasus ini sebenarnya sangat dibutuhkan dan dinanti-nantikan oleh publik saat ini.

Sebab, hal itu bisa menjadi rujukan dari publik terkait benar atau tidaknya pengakuan Anus yang telah menyeret namanya dalam pusaran isu suap proyek APBD yang terus bergulir sampai dengan saat ini.

Memang, Gabriel Kou selaku kuasa hukum dari Melyanti Hagur sudah memberikan keterangan terhadap pengakuan Anus soal pertemuan `28 Mei` itu pada Kamis, 15 September 2022 setelah kliennya tersebut diperiksa oleh tim penyidik.

Gabriel Kou menerangkan bahwa pengakuan Anus yang menyebut bahwa Meldyanti Hagur pernah bertemu `empat mata` dengannya pada 28 Mei 2022 lalu sama sekali tidak benar.

“Tidak benar dan saya katakan, saya bisa buktikan bahwa itu [pertemuan `empat mata` Anus dengan Melyanti Hagur pada 28 Mei 2022 lalu] bohong,” kata Gabriel Kou kepada wartawan.

Akan tetapi, keterangan Gabriel Kou itu dinilai tidak cukup untuk menjawab pertanyaan publik akan masalah ini. Apalagi sebelumnya, Meldyanti Hagur juga sama sekali tidak memberikan keterangan apapun ke publik.

Seperti diketahui, sejak pertama kali Anus mengembuskan kasus ini ke publik, Tajukflores.com sudah beberapa kali mencoba menghubungi Meldyanti Hagur via chat WhatsApp untuk dimintai keterangan atau klarifikasi.

Namun, dari sejumlah chat yang disampaikan oleh Tajukflores.com tersebut, tidak ada satu pun yang dibalas oleh Meldyanti Hagur. Ia hanya membaca sejumlah chat WhatsApp dari Tajukflores.com, yang diketahui dengan adanya tanda centang dua berwarna biru. Tak satu kata pun dibalas oleh Meldiyanti Hagur.

Selain itu, pada 1 September 2022, sejumlah awak media juga sempat mendatangi tempat Meldyanti Hagur bertugas yaitu di Kantor Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga [PKK] untuk dimintai klarifikasi soal pengakuan Anus tersebut.

Pada saat itu, tampak mobil milik Meldyanti Hagur sedang diparkir di halaman kantor yang terletak di seberang jalan sisi timur Kantor Bupati Manggarai.

Namun, lagi-lagi, pada saat itu, Meldyanti Hagur tidak mau bertemu awak media. Seorang pegawai di kantornya tersebut mengungkapkan bahwa Meldyanti Hagur tidak mau menemui wartawan dan tidak bersedia untuk diwawancarai.*