Tajukflores.com – Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas, mengapresiasi konsep doktrin “100 persen Katolik dan 100 persen Indonesia” yang diterapkan oleh umat Katolik di Indonesia.

Konsep ini, menurutnya, sangat relevan dalam konteks keberagaman Indonesia, yang menjadi salah satu aspek kodrati negara ini yang majemuk, terdiri dari beragam suku, bangsa, agama, dan keragaman lainnya.

“Indonesia ini berdiri, merdeka, dan kuat seperti sekarang ini karena keberbedaan dan keberagaman yang dimiliki,” kata Menag Yaqut.

Gus Men, panggilan akrab Menteri Agama Yaqut, menyatakan bahwa keberagaman dan keberbedaan adalah ciri khas Indonesia, dan negara ini berkembang dan kokoh berdiri berkat keberagaman ini.

Menag Yaqut juga memberikan apresiasi terhadap tema Pesparani Katolik Tingkat Nasional III tahun 2023, yaitu “Kebersamaan dalam Keberagaman.”

Menteri Agama Yaqut lantas membagikan pengalaman saat berdialoh dengan Kardinal Suharyo, yang merupakan pemimpin Gereja Katolik di Indonesia atau KWI.

Baca Juga:  PLN Akan Bangun Pembangkit Listrik 30 Megawatt di Labuan Bajo

Kardinal Suharyo menyampaikan pesan sederhana namun mendalam kepada Yaqut bahwa umat Katolik di Indonesia memiliki doktrin utama, yaitu “100% Katolik dan 100% Indonesia.” Menurut Gus Men, pesan ini sangat menginspirasi dan mencerminkan landasan kuat bagi bangsa Indonesia.

Dalam sambutannya di acara pembukaan Pesparani Katolik Nasional III 2023, Menag mempertegas bahwa Indonesia yang kuat dan merdeka saat ini adalah hasil dari keberagaman dan keberbedaan yang dimiliki oleh bangsa ini.

“Ini kalimat sederhana tapi menginspirasi kita semua sebagai bangsa. Indonesia ini berdiri, merdeka, dan kuat seperti sekarang ini karena keberbedaan dan keberagaman yang dimiliki,” kata Yaqut di kawasan Ancol, Sabtu, 31 Oktober 2023 lalu.

Gus Men juga melihat korelasi antara tema Pesparani III, “Kebersamaan dalam Keberagaman,” dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun 2023 yang memiliki tema “Bersama Memajukan Indonesia.”

Ia menekankan bahwa kebersamaan pemuda adalah kunci penting dalam kemerdekaan Indonesia dan dalam upaya membangun cita-cita besar negara ini. Pemuda memiliki peran kunci dalam merealisasikan harapan-harapan yang ditanamkan saat ini dan merasakan manfaatnya di masa yang akan datang.

Baca Juga:  WALHI NTT Beri Catatan Terkait Pengelolaan Limbah B3 Terdampak Corona

“Saya yakin dan percaya umat Katolik akan terus menjaga keragaman, pluralitas yang kita miliki sebagai sebuah kebersamaan sekaligus kekuatan. Karena tanpa hal ini, kita sebagai sebuah bangsa, bukan apa-apa,” tutur Yaqut.

Menag Yaqut mengungkapkan keyakinannya bahwa umat Katolik akan terus menjaga keberagaman dan pluralitas yang dimiliki sebagai sumber kekuatan dan kebersamaan. Keberagaman yang dijaga adalah kekuatan yang akan membantu membangun Indonesia sebagai sebuah bangsa besar.

Menteri Agama berharap agar umat Katolik terus menjadi contoh dalam merawat semangat kebersamaan dalam keberagaman, sebab, menurutnya, kebersamaan dalam keberagaman adalah kunci utama untuk membangun Indonesia sebagai bangsa yang kuat dan harmonis.