Partai Gerindra menyambut positif rencana Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengundang Paus Fransiskus ke Indonesia. Menurutnya, mengundang pemimpin nomor satu umat Katolik universal itu ke Tanah Air menandakan Indonesia bukanlah negara dengan satu agama tertentu.

Jika rencana itu terwujud, itu artinya, Paus Fransiskus bakal menjadi paus kedua yang mengunjungi Indonesia setelah Paus Yohanes Paulus II pada tahun 1989.

“Saya pikir apa yang dilakukan oleh Menteri Agama (Yaqut) juga tidak salah ya karena negara kita ini bukan hanya cuma agama tertentu,” kata Dasco kepada wartawan di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (9/3).

Baca Juga:  Terkait Kasus Korupsi, Kapal Pinisi Milik Pemkab di NTT Ini Disita Kejari

Selain itu, Dasco mengatakan Paus Fransiskus yang merupakan salah satu tokoh internasional dari agama Katolik. Dengan demikian, jika paus asal Argentina itu diundang ke Indonesia, hal itu akan menunjukkan Indonesia sebagai bangsa yang bhineka dan beragam.

“Satu tokoh internasional dari satu agama itu kemudian datang diundang ke Indonesia itu juga mencerminkan kita satu bangsa yang bhineka. Ya tentunya tamu pun dari manapun ya kita harus sambut dengan baik,” tandasnya.

Menag Yaqut Cholil Qoumas sebelumnya menyatakan dirinya ingin mengundang pemimpin umat Katolik Paus Fransiskus ke Indonesia untuk melihat langsung indahnya keberagaman masyarakat Indonesia.

Baca Juga:  Status Tanah Galian Diputuskan Besok, Pengadilan Diminta Bebas dari Kekuatan Ekonomi Cina

“Saya ingin menghadirkan Paus Fransiskus ke Indonesia untuk melihat langsung indahnya keberagaman di Indonesia, sekaligus menyapa umat Katolik Indonesia secara langsung,” ujar Yaqut saat memberikan sambutan pada Pertemuan Nasional Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Konferensi Waligereja Indonesia di Nusa Dua, Denpasar, Bali, Senin (7/3).

Dalam upaya menghadirkan pimpinan umat Katolik itu, Yaqut meminta Direktorat Jenderal Katolik untuk terbang ke Vatikan untuk menjajaki rencana mengundang Paus Fransiskus ke Indonesia.

“Mudah-mudahan setelah kondisi normal, beliau bisa hadir ke Indonesia,” kata Yaqut.