Kolonel Anang memaparkan bahwa setidaknya terdapat 10 tanda kehancuran bangsa jika kalangan generasi muda tidak sadar dan segera memperbaiki diri untuk kelangsungan negara:
1. Meningkatnya kekerasan di kalangan remaja
2. Budaya ketidakjujuran
3. Sikap fanatik terhadap kelompok tertentu
4. Rendahnya rasa hormat kepada orang tua dan guru
5. Semakin kaburnya moral baik dan buruk
6. Penggunaan bahasa yang memburuk
7. Meningkatnya perilaku merusak diri, seperti penggunaan narkoba, alkohol dan seks bebas
8. Rendahnya rasa tanggung jawab sebagai pribadi dan warga negara
9. Menurunnya etos kerja dan adanya rasa saling curiga
10. Kurangnya kepedulian di antara sesama
Untuk menyikapi ancaman degradasi Pancasila dalam kehidupan generasi masa kini, Kolonel Adang mengajak generasi muda untuk terlibat dalam aksi bela negara. Ini adalah tekad, sikap atau perilaku untuk mempertahankan keutuhan, kedaulatan, ketahanan dan keselamatan bangsa dan negara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ada lima nilai dasar bela negara, yaitu cinta tanah air, sadar berbangsa dan bernegara, setiap pada Pancasila sebagai ideologi negara, rela berkorban bagi bangsa dan negara, dan memiliki kemampuan awal bela negara,” urainya.
Hal ini ditegaskan Yosi Project Pop dalam paparannya “Motivasi bagi Generasi Z. Dengan penuh semangat Yosi memotivasi para pelajar dan mahasiswa untuk peduli pada Pancasila dan menganggap ideologi negara ini sebagai entitas yang penting dalam hidup.
“Tadi Pak (Kolonel) Adang sebut ada (10) tanda bahaya. Salah satunya kepedulian kita sudah mulai menurun,” tukas personel Project Pop ini.
Yosi, yang juga dikenal sebagai aktor, penyanyi, pembawa acara, penyiar radio dan pelawak ini mengajak generasi muda untuk melakukan dua hal pokok, yaitu berpikir absolut dan peduli pada kehidupan berbangsa dan bernegara.
Kepedulian yang dimaksudkan Yosi adalah bentuk kepedulian yang berpuncak pada sikap rela berkorban sebagaimana kisah Joni dari NTT yang rela memanjat tiang bendera ketika melihat tali bendera tersangkut.
Sedangkan berpikir absolut maksudnya adalah suatu kesadaran akan eksistensi diri dengan misalnya menerima kenyataan bahwa kita lahir dan hidup di negara seperti Indonesia yang majemuk.
“Kalau teman-teman masih mulai mencari identitas, mulailah dengan berpikir absolut. Kamu adalah kamu, diciptakan untuk Indonesia dan manfaat untuk Indonesia,” pungkasnya.
Sementara itu, Ary Lestari dalam paparannya berjudul “Pengamalan Pancasila pada Pekerjaan” menegaskan bahwa Pancasila sebagai Dasar Negara Indonesia harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk di lingkungan pekerjaan.
Di tengah disrupsi teknologi 4.0, mahasiswa atau pelajar adalah generasi terdidik yang akan memasuki dunia kerja yang kompetitif sehingga mereka perlu memiliki sikap, perilaku dan komitmen yang kuat pada nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi negara.
“Pancasila sebagai ideologi negara tidak bisa diganggu gugat oleh ideologi apapun,” tandasnya.
Ary menggarisbawahi bahwa perkembangan teknologi telah menggeser dan mengubah perilaku manusia. Namun demikian, generasi muda harus memiliki kepribadian yang berbudaya Indonesia sehingga mereka tidak terbawa arus perubahan zaman.
Penulis : DM
Editor : Marcel Gual
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya