Nadiem menegaskan dalam merancang tes tersebut, pihaknya dibantu dengan organisasi dalam dan luar negeri, agar setara dengan penilaian internasional namun penuh dengan kearifan lokal.

Menanggapi rencana itu, Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI), Ubaid Matraji, menyayangkan sikap Mendikbud Nadiem Makarim yang akan menghapus Ujian Nasional (UN) pada 2021. Seharusnya, ujian standar kelulusan tersebut dapat dihapus pada tahun ini.

“Kelamaan itu kalau pada 2021. Harusnya tahun ini juga bisa hapus UN. Jadi kenapa harus menunggu 2021 lagi,” kata Ubaid, Rabu (11/12).

Baca Juga:  Ditangkap Polisi, Ternyata Selebgram Ajudan Pribadi Jual 2 Mobil Fiktif

Pelaksanaan ujian yang selama ini menjadi salah satu standar kelulusan siswa, sudah tidak relevan lagi. UN menyimpan segudang masalah bagi negara. Misalnya, pemborosan anggaran, standar pelaksanaan yang dipaksakan, banyak kecurangan, memberatkan siswa, bisa menjadi delik komersialisasi oknum, dan masih banyak lagi.

Ubaid juga menyoroti fokus kebijakan Nadiem. Ubaid menganggap, proyeksi kebijakan mantan CEO Gojek itu sudah keliru, yakni dengan menempatkan siswa menjadi objek kebijakan.

Baca Juga:  Minta Film His Only Son Dibanned, Akun Instagram Ace Hasan Syadzily Dibombardir Netizen

“Ganti fokus kebijakan. Jangan murid terus yang menjadi fokus, guru juga bisa menjadi fokus,” kata dia mengutip Alinea.id.

Kinerja guru di Indonesia harus dapat menjadi fokus kebijakan. Sebab, profesi tersebut juga menyimpan segudang persoalan. Karena itu, pemerintah perlu mengeluarkan kebijakan untuk guru.

“Bagaimana guru diberdayakan. Bagaimana kalau ada guru yang kualitasnya di bawah. Bagaimana cara meningkatkan kinerja guru-guru tersebut. Jadi fokusnya jangan hanya ke murid,” pungkas Ubaid.