Tobat dan perubahan hati Dalam kitab Yunus, nabi itu menyatakan kepada Niniwe, “Empat puluh hari lagi, Niniwe akan dihancurkan! Dan penduduk Niniwe percaya kepada Allah; mereka memberitakan puasa dan mengenakan kain kabung, mulai dari yang terbesar sampai yang terkecil di antara mereka” (Yunus 3:4). Ini sekali lagi menghubungkan angka tersebut dengan pembaharuan rohani dan perubahan hati.
4. Waktu doa dan persiapan
Nabi Elia, sebelum ia bertemu dengan Allah di Gunung Horeb, melakukan perjalanan selama empat puluh hari, “Dan bangunlah ia makan dan minum, lalu dengan kekuatan makanan itu berjalanlah ia empat puluh hari dan empat puluh malam lamanya sampai Gunung Horeb, gunung Allah” (1 Raja-raja 19:8). Ini menghubungkan 40 dengan waktu persiapan rohani, waktu ketika jiwa dibawa ke tempat di mana ia dapat mendengar suara Allah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
5. Terlibat dalam pertempuran rohani
Sebelum memulai pelayanan publiknya sendiri, Yesus “dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai oleh Iblis. Dan Ia berpuasa empat puluh hari empat puluh malam” (Matius 4:1-2).
Dalam kesinambungan dengan masa lalu, Yesus berpuasa dan berdoa selama 40 hari, melawan godaan dan mempersiapkan diri untuk memberitakan Injil kepada orang lain.
Pada akhirnya, semua episode dalam Injil mengungkapkan alasan berbeda mengapa angka 40 dipilih untuk masa Prapaskah. Bersama-sama mereka memberikan panduan rohani bagi kita dalam Prapaskah, mengundang kita untuk membuka hati kita kepada Allah.
