Oleh karena itu, siri bongkok bukan hanya dianggap sebagai benda mati atau sebatang kayu biasa. Ia diinterpretasikan sebagai simbol kehadiran “Ibu” yang tinggal dan berada di tengah-tengah masyarakat Manggarai.

Nilai Kearifan Lokal dalam Tradisi Roko Molas Poco

Berdasarkan kajian sosio-kultur tentang cerita Roko Molas Poco, budaya adat Manggarai dengan tegas menempatkan perempuan sebagai “Ibu” yang diberi penghormatan dan hormat.

Siri bongkok, dalam konteks tradisi Roko Molas Poco, mencerminkan dua aspek utama dalam kehidupan orang Manggarai. Pertama, ia adalah simbol kecantikan dan kelembutan, sementara yang kedua adalah simbol keberanian dan ketegaran.

Kombinasi ini menjadikan siri bongkok, tiang utama dalam rumah adat Manggarai, memiliki tingkat kesakralan yang sangat tinggi dan dihormati oleh seluruh masyarakat.

Proses pemotongan kayu dari hutan yang mirip dengan cerita adat Roko Molas Poco di atas diawali dengan sebuah upacara. Upacara ini melibatkan pembacaan doa-doa permohonan keselamatan kepada Tuhan dan mantra kepada para roh agar mereka tidak mengganggu tradisi adat Manggarai.

Selanjutnya, upacara ini juga melibatkan pemberian sesaji dan penanaman dua pohon sebagai gantinya. Setelah upacara selesai, kayu-kayu tersebut dibawa bersama oleh warga ke lokasi pembangunan rumah adat.

Selama proses pemindahan kayu-kayu tersebut, terdapat nyanyian, tarian, dan musik tetabuhan yang memberikan semangat dan dorongan kepada para pelaksana.

Masyarakat Manggarai percaya bahwa bekerja dengan suka cita adalah wujud rasa syukur kepada Tuhan yang maha kuasa. Dengan semangat ini, pekerjaan yang mungkin terasa berat menjadi lebih ringan.

Seorang gadis cantik duduk di atas kayu yang dipikul bersama, dan dia dianggap sebagai simbol “Ibu” yang menjadi tiang utama, yang dikenal dengan nama siri bongkok, dalam rumah adat.

Kayu ini memiliki nilai sakral sebagai tempat berkumpulnya warga dan para petinggi masyarakat untuk memecahkan berbagai masalah. Dengan demikian, siri bongkok bukan hanya sebuah kayu tetapi juga simbol kehadiran “Ibu” yang berperan penting dalam kehidupan masyarakat Manggarai.

Sumber

1. “Roko Molas Poco” Tradisi Membangun Suku Manggarai Dalam Upaya Pelestarian Artefak Adat
2. Tradisi Roko Molas Poco dalam Hubungannya dengan Penghargaan terhadap Martabat Perempuan Manggarai