Jakarta – PT HM Sampoerna Tbk, perusahaan rokok terkemuka di Indonesia, menepis klaim keterkaitan langsung dengan Israel yang diungkapkan oleh Gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS). Meskipun demikian, fakta menunjukkan bahwa pemilik mayoritas saham PT HM Sampoerna Tbk, Philip Morris, telah menyalurkan dana ke Israel melalui yayasan mereka.
Diketahui, Philip Morris mengakuisisi mayoritas saham PT HM Sampoerna Tbk sejak Mei 2005. Saat ini, Philip Morris memiliki 92.50% saham Sampoerna, menjadikan perusahaan asal Swiss tersebut sebagai pemilik utama Sampoerna.
Mengutip data dari laman resmi Philip Morris International (PMI), pada tahun 2022, yayasan ini menyalurkan $35 juta untuk Kontribusi Sosial 2021 melalui 356 proyek di 54 negara, termasuk Israel dan Indonesia. Kontribusi sosial ini mencakup berbagai bidang, termasuk pemenuhan Sustainable Development Goals (SDG) PBB.
Untuk Israel, Philip Morris International menyalurkan puluhan juta dolar AS ke 11 organisasi mitra dengan program seperti pendidikan dan pengayaan pribadi untuk perempuan muda, program ketenagakerjaan yang menyediakan alat dan layanan digital bagi para peserta, serta menyediakan rumah bagi orang-orang di atas usia 18 tahun yang dianggap berisiko, dan lainnya.
Fakta menarik lainnya adalah bahwa pada Philip Morris International juga telah merencanakan investasi sekitar $20 juta pada sebuah perusahaan rintisan Israel, Syqe Medical yang mengembangkan alat penguap dosis terukur dari tanaman mentah untuk keperluan medis.
Seperti ditulis Resuters, pada 19 Januari 2016, sebagai bagian dari kesepakatan tersebut, Syqe Medical berbasis di Tel Aviv akan mengembangkan teknologi untuk membantu mengurangi risiko kesehatan terkait merokok. Meskipun demikian, tidak ada rincian lebih mengenai kerja sama tersebut.