Wajah Sonia Basil tampak sumringah siang itu. Setelah melewati masa pandemi yang cukup panjang, ia akhirnya bisa berkumpul dengan konten kreator lainnya di Senayan City, Sabtu (19/11) lalu.
Hari itu, pengusaha kue asal Jakarta ini membagikan pengalamannya sebagai konten kreator edukatif di event #SerunyaBelajar Festival di Senayan City.
Event #SerunyaBelajar Festival sendiri merupakan puncak dari dari rangkaian kampanye #SerunyaBelajar yang diluncurkan Titkok Indonesia bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda pada 10 Oktober 2022.
Dalam kegiatan ini, Tiktok Indonesia bekerja sama dengan Kemendikbud Ristek untuk mengkampanyekan belajar yang menyenangkan untuk kapan dan dimana saja.
“Kalau aku benar-benar excited banget, karena ini kan event offline Tiktok pertamanya aku. Karena aku dapat kesempatan sharing, ketemu sama teman-teman, dengar sharing dari mereka,” ujar Sonia Basil.
Sonia dan sejumlah konten kreator diundang khusus oleh Tiktok Indonesia untuk pengalaman mereka di seputar dunia konten yang saat ini tengah digandrungi. Para konten kreator ini merupakan figur yang namanya `dibesarkan` Tiktok, bukan dari media sosial lainnya.
Menjadi konten kreator atau Profesional?
Sejak merambah ke pasar internasional pada 2017 lalu oleh sebuah perusahaan asal China, Bytedance popularitas Tiktok semakin meningkat dan menjadi raksasa platform berbagi video yang menyaingi Youtube.
Hal ini tak lain karena membuat video Tiktok lebih mudah jika dibandingkan dengan Youtube. Pengguna Tiktok pun bisa menyalurkan kreativitas dan minatnya dengan membuat konten video pendek di handphone.
Ini tak seperti seperti Youtube, dimana konten kreator memerlukan tools yang mumpuni untuk membuat konten video yang keren serta disukai oleh penonton.
Tak dipungkiri, selain mendulang popularitas, menjadi konten kreator di Tiktok juga mendatangkan keuntungan finansial yang menjanjikan.
Tak jarang, sebagian profesional di bidangnya beralih profesi menjadi seorang konten kreator. Natasha Surya misalnya, rela keluar dari pekerjaannya sebagai seorang profesional di Tiktok Indonesia dan kini menjadi konten kreator dengan jumlah followers 1,7 juta.
Natasha mengaku, menjadi seorang konten kreator membuat pengalamannya jauh lebih pesat ketimbang menjadi pekerja kantoran.
“Tapi bagi aku sih menjanjikan, karena perkembangannya itu, kalau kerja di dunia profesional atau kantoran kan itu perkembangan secara keseluruhan. Tapi sebagai konten kreator kita kan mengembangkan diri sendiri,” ungkap Natasha Surya dalam sesi wawancara dengan media di lantai 8 Senayan City, Sabtu.
Berbeda dengan Natasha Surya, Sonia Basil terjun ke dunia perkontenan lantaran tuntutan bisnis. Sebagai seorang enterpreneur di bidang kue, Sonia mengaku mendapatkan keuntungan finansial dua kali dari profesinya sebagai konten kreator edukatif.
“Jadi aku memang awalnya pure entrepreneur. Jadi, ketika aku masuk dunia konten kreator itu membantu bisnis aku gimana orang kenal brand aku,” ujar Sonia Basil yang memiliki 2,7 juta followers di Tiktok.