Jakarta – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyoroti kecenderungan banyak kaum muda di Indonesia untuk menunda pernikahan dan memiliki anak. Menurutnya, tren ini dapat berpengaruh pada tingkat kesuburan perempuan dan masa depan negara.

“Menurut data yang saya lihat, banyak orang yang sekarang terlambat menikah,” kata Menkes Budi dalam keterangannya, Minggu (10/3).

“Tambahan lagi, sudah menikahnya terlambat mereka juga belum tentu mau memiliki anak,” imbuhnya.

Menkes Budi menuturkan bahwa tren pernikahan di Indonesia pada tahun 2023 disebut-sebut menurun dan bahkan terendah dalam satu dekade terakhir. Selain itu, angka kesuburan perempuan (total fertility rate) juga mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir.

“Menurut Menkes, angka kesuburan berkaitan erat dengan kesempatan sebuah negara untuk menjadi negara maju,” ujarnya.

“Kita harus mengatur angka kesuburan Indonesia dengan strategi menyeluruh agar bisa jadi negara maju,” tegas Menkes Budi.

Menkes Budi mencontohkan Tiongkok dengan kebijakan satu anak (one child policy) yang berakibat turunnya angka kesuburan secara drastis.