Kemenkes sebelumnya memprediksi puncak kasus varian Omicron di Indonesia akan terjadi pada awal hingga pertengahan Februari 2022. Lonjakan kasus itu bahkan diprediksi bisa mencapai 60 ribu kasus dalam sehari.

Prediksi jumlah itu lebih tinggi dari rekor penambahan kasus harian yang terjadi pada 15 Juli dengan 56.757 kasus, akibat sebaran varian Delta yang telah menyebar ke seluruh provinsi di Indonesia.

Sementara itu per 8 Januari Kemenkes mencatat sebaran kasus Omicron di Indonesia telah mencapai 414 kasus, mayoritas imported case dan 50 di antaranya sudah menjadi kasus transmisi lokal di masyarakat.

Namun berdasarkan data Lembaga Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID) per 12 Januari, kasus Omicron di Indonesia sudah mencapai 432 kasus. GISAID merupakan sebuah lembaga bank data yang saat ini menjadi acuan untuk data genom virus corona SARS-CoV-2.

 

Redaksi