Natalius Pigai menjelaskan bahwa anggaran Rp20 triliun diperlukan untuk membiayai proyek-proyek ambisius yang akan menjadikan Indonesia sebagai pusat global dalam isu HAM.

Salah satu proyek utama yang diusulkan adalah pembangunan Universitas HAM bertaraf internasional.

 

Universitas ini akan dilengkapi dengan Pusat Studi HAM yang fokus pada berbagai kawasan, termasuk Eropa, Afrika, Timur Tengah, Asia, dan Amerika.

Selain itu, akan dibangun juga Laboratorium HAM, termasuk fasilitas forensik, dan Rumah Sakit HAM.

Menurut Pigai, universitas ini akan dipimpin oleh pakar HAM Indonesia yang diakui dunia, menjadikannya ikon Indonesia di panggung HAM internasional.

Selain itu, Pigai juga merencanakan program KADARHAM untuk meningkatkan kesadaran HAM di 78 ribu desa di seluruh Indonesia.

Program ini akan menjadi bagian dari berbagai inisiatif yang bertujuan untuk memperkuat perlindungan HAM di dalam negeri.

Dalam pernyataannya, Pigai menyarankan agar Dino lebih memahami konteks pernyataannya yang menyatakan, “saya si maunya 20 T kalau negara sanggup.”