Namun, perubahan dalam hidup Sr. Susi dimulai ketika dia merasa dipandu oleh Tuhan dan Roh Kudus. Awalnya, dia menyadari bahwa dia menjadi Katolik bukan karena pilihannya, tetapi karena Tuhan yang memilihnya. Ini memimpinnya untuk percaya pada Tuhan Yesus dan agama Katolik.
Lebih lanjut, Sr. Susi menemukan keyakinan dalam Ekaristi Katolik, di mana dia percaya bahwa Tuhan Yesus hadir sungguh-sungguh dalam bentuk roti dan anggur. Ini adalah salah satu alasan mengapa dia memilih untuk tetap menjadi seorang Katolik.
Selain itu, dia juga merenungkan sejarah Gereja Katolik dan mengapa gereja ini mampu bertahan selama lebih dari 2.000 tahun meskipun memiliki berbagai kelemahan. Ini menguatkan keyakinannya dalam agama Katolik.
Namun, perjalanan imannya tidak berhenti di situ. Sr. Susi merasa terpanggil untuk lebih mendalam dalam imannya dan akhirnya mendengar panggilan untuk menjadi seorang suster. Perjalanan ini membawanya ke Singapura, di mana dia bergabung dengan komunitas Suster FMM.
Simak cerita lengkapnya…