Jakarta – Ketika seseorang mencapai kekayaan yang besar, umumnya diharapkan bahwa hidupnya akan menjadi makmur, sejahtera, dan mampu membantu sesama.

Namun, realitasnya tidak selalu demikian, seperti yang terjadi pada Aimee Elizabeth, seorang miliarder asal Amerika Serikat dengan kekayaan sekitar US$ 5,3 juta atau Rp 80 miliar.

Meskipun memiliki kekayaan yang melimpah, Aimee tidak hidup dengan gaya hidup yang mencerminkan kemakmuran dan kemampuannya untuk membantu orang lain.

Sebaliknya, ia memilih untuk menjalani gaya hidup yang menurutnya “hemat,” tetapi banyak orang menilai sebagai perilaku yang pelit.

Aimee, yang kini berusia 52 tahun, membatasi pengeluarannya hingga maksimal US$ 1.000 atau sekitar Rp 15 juta per bulan. Meski angka tersebut mungkin terlihat wajar, sikapnya menuai kontroversi.

Untuk mengontrol pengeluaran, Aimee hanya mandi setiap pagi selama tepat 22 menit dengan air hangat. Ia menolak melebihi batas waktu tersebut karena khawatir akan meningkatkan tagihan listrik bulanannya.

Selain itu, demi memenuhi kebutuhan makanannya, Aimee bahkan rela mengonsumsi makanan kucing. Aimee menyatakan makanan kucing kalengan lebih ekonomis dibandingkan dengan makanan manusia, dan keputusannya tersebut mengejutkan banyak orang, meskipun ahli gizi tidak melarang konsumsi makanan kucing.

Aimee bahkan menjamu tamunya dengan makanan kucing, yang pada akhirnya membuat sedikit orang yang mau berkunjung ke rumahnya.

Sikap pelitnya juga tercermin dalam kebiasaannya yang enggan mencuci piring dan peralatan makan dengan benar, hanya membersihkannya dengan handuk atau spons untuk menghemat biaya air. Bahkan, ia tidak mau mengganti handuk atau spons yang belum rusak parah.

Sikap hematnya tidak hanya terbatas di rumah, tetapi juga terlihat dalam cara dia bekerja. Meskipun mampu membeli tiket pesawat kelas pertama, Aimee menolak menggunakan pesawat ketika bepergian antara Las Vegas dan Los Angeles, yang berjarak 430 km. Sebagai gantinya, dia memilih untuk menyetir mobil sendiri demi menghemat uang, meskipun perjalanannya memakan waktu berjam-jam.

Ia menyadari bahwa perilakunya ini membuat orang terkejut dan merasa risih, Aimee tampaknya tidak peduli dengan pandangan orang lain. Sikap pelitnya yang ekstrem membuat banyak orang menyimpulkan bahwa kekayaannya tidak mencerminkan kemakmuran dan kemurahan hati, tetapi justru menciptakan citra sebaliknya.