Di sebuah pos perbatasan yang menghubungkan dua negara, Indonesia dan Timor Leste, di Motaain, Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTT), sebuah momen yang sangat mengharukan terjadi. Sinarai da Costa, seorang anggota Parlemen Timor Leste, tampak memeluk erat adik kandungnya, setelah terpisah selama 29 tahun.

Kisah ini dimulai pada tahun 1994, lima tahun sebelum pergolakan Timor Timur yang mengubah banyak hal dalam sejarah wilayah ini. Saat itu, Sinarai dan adiknya berpisah, dan berbagai keadaan sulit mencegah mereka untuk berkomunikasi atau bertemu selama hampir tiga dekade.

Baca Juga:  Gimik Gemoy Dinilai Tak Cocok untuk Prabowo, Pakar Sarankan Kembali ke Jati Diri

Hingga akhirnya, pada Kamis, 14 September 2023, Sinarai dan adiknya dapat bertemu kembali. Sungguh sebuah pencapaian yang luar biasa mengingat jarak geografis yang memisahkan mereka. Adik Sinarai telah tinggal di Timika, Papua, yang berjarak sekitar 1.456 kilometer dari Motaain, tempat mereka bertemu.

“Momen haru, Kakak dan adik kandung yang hilang kontak sejak tahun 1994 dan sejak pergolakan Timor Timur-Indonesia Tahun 1999, baru bertemu hari ini tgl 14 September 2023 (29 Tahun),” tulis @atylake0, akun Tiktok yang membagikan kisah Sinarai dan adik kandungnya itu seperti dikutip Tajukflores.com, Jumat (15/9).

Baca Juga:  Gubernur Viktor Diminta Atasi Masalah Perdagangan Manusia di NTT

https://cdn.tajukflores.com/posts/1/2023/2023-09-15/6a25ed358f0819ec7e184cac9e22b878_1.png

“Adik nona tinggal di Papua Timika Irian Jaya Bertemu dengan kakak laki-laki yang tinggal di Dili Timor Leste dan mereka bertemu di Batas Negara Timor Leste Motaain,” imbuhnya.