Tajukflores.com – Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam, yang jatuh pada Minggu, 26 November 2023, merupakan sebuah perayaan penting sebelum masa Adven dalam kalender liturgi Gereja Katolik. Perayaan ini didedikasikan untuk menghormati Yesus sebagai Raja Semesta Alam.
Di Meksiko, terdapat sejarah tragis terkait pembantaian umat Kristen Katolik, yang kemudian dikenang melalui monumen patung Christo Rei atau Kristus Raja di Cerro del Cubilete.
Cerro del Cubilete secara harfiah diterjemahkan sebagai ‘Bukit Piala Dadu’. Ini adalah bukit setinggi 2.700 meter (8.900 kaki), terletak di Kotamadya Silao, negara bagian Guanajuato, Meksiko.
Tahun 2023 ini menandai 103 tahun sejak pembangunan monumen patung Kristus Raja di Silao yang sayangnya dihancurkan oleh bom atas perintah Plutarco Elias Calles. Dari sisa-sisa gambar tersebut, sebuah pertapaan dibangun pada tahun 1944.
Monumen ini juga menandai pusat geografis negara tersebut. Letaknya sekitar 20 kilometer dari Silao dan 30 kilometer dari León.
Sejarah Monumen
Struktur dan dasar patung Kristus Raja setinggi 23 meter (75 kaki) yang ada saat ini dibuat oleh seniman Nicholas Mariscal pada tahun 1944 untuk menghormati perjuangan keluarga Cristero.
Monumen ini dibangun untuk memperingati era penganiayaan terhadap orang-orang Kristen di Meksiko pada paruh pertama abad ke-20. Mantan Presiden Meksiko Vicente Fox menjelaskan bahwa patung ini berfungsi sebagai “teguran bagi para penindas kebebasan beragama.”
Pada awalnya, patung Yesus yang lebih kecil, Kristus Raja, pernah berdiri di tempat ini. Namun, patung tersebut dihancurkan pada tahun 1928 oleh rezim anti-agama (terutama anti-Katolik) Presiden Plutarco Elías Calles, sebagai bagian dari upayanya untuk melawan pemberontakan Kristen dan menghapus simbol-simbol Kristen selama “Perang Cristero.”
Instalasi monumen Kristus Raja yang ada saat ini selesai dibangun pada tahun 1950.
Desain dan Makna
Patung Kristus yang berdiri tegak memiliki tinggi 20 meter dan berat 80 ton, terbuat dari perunggu ini dibuat oleh pematung Fidias Elizondo. Hal ini menjadikannya sebagai patung Kristus terbesar di dunia. Desain bangunan dan patungnya mengikuti gaya art deco.