Kupang – Dinas Peternakan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatat, pengiriman sapi keluar provinsi pada 2023 mencapai 66.163 ekor. Angka ini memang tak mencapai target 74.941 ekor, tapi yang menarik, lebih rendah dibanding realisasi 2022 yang tembus 74.880 ekor.

“Kendati tak capai target, 66 ribu ekor masih cukup tinggi. Memang ada penurunan dibanding tahun lalu,” ungkap Kepala Bidang Agribisnis dan Kelembagaan Dinas Peternakan NTT Edy Djuma, Rabu, 17 Januari 2024.

Edy menjelaskan, penurunan pengiriman ini dipengaruhi beberapa faktor, termasuk mewabahnya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang sempat membatasi pergerakan ternak.

Selain itu, ada faktor permintaan dari konsumen dan kendala teknis seperti cuaca buruk dan kerusakan kapal ternak.

Meski begitu, sapi-sapi NTT tetap melenggang ke berbagai penjuru Nusantara. Jawa Barat, Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, dan Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi tujuan utama.

Pasokannya pun menyebar, dari Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan (TTS), Timor Tengah Utara (TTU), Malaka, Belu, Sumba Timur, hingga sebagian pulau Flores.