Jakarta – Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Bambang Susantono menyatakan optimismenya terhadap potensi investasi swasta di IKN. Hal ini dibuktikan dengan 369 surat minat investasi atau letter of intent (LoI) yang telah diterima OIKN.
“Lima kali groundbreaking yang sudah kami lakukan memberikan indikasi bahwa teman-teman (investor) swasta juga cukup banyak minatnya, dan kami terus mendapatkan letter of intent/interest, jumlahnya sekarang 369,” kata Bambang dalam rapat kerja dengan Komisi II DPR RI di Jakarta, Senin (18/3).
Menurut Bambang, untuk menarik lebih banyak investor, OIKN akan kembali menggelar serangkaian presentasi keliling atau roadshow untuk memperkenalkan peluang-peluang investasi di IKN kepada calon investor.
OIKN juga akan menggandeng sejumlah investor yang telah berinvestasi, seperti Pakuwon Group, yang akan membangun hotel dan pusat pembelanjaan di IKN, untuk ikut serta memasarkan peluang investasi kepada calon investor lain, sekaligus membangun kepercayaan pasar terhadap proyek IKN.
“Supaya ada satu kepercayaan dari pasar bahwa memang di sini (IKN) ada peluang investasi, karena selama ini mereka masih wait and see, benar enggak ini (IKN) akan terjadi dan dibangun,” ujar Bambang.
Bambang berharap dengan roadshow yang dilakukan atas kerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) itu, minat investor swasta akan semakin meningkat dan pembangunan IKN dapat benar-benar terwujud.
Hingga saat ini, ada beberapa investor yang sudah berkomitmen dan melakukan groundbreaking di IKN, antara lain Konsorsium Nusantara yang terdiri atas perusahaan-perusahaan besar. Seperti Agung Sedayu Group, Salim Group, Sinarmas, Pulauintan, Adaro Group, Barito Pacific, Mulia Group, Astra Group, Kawan Lama Group, dan Alfamart group.
Selain itu, terdapat juga beberapa investor swasta yang turut terlibat di dalam proses pembangunan di sektor perhotelan, pusat pembelanjaan, rumah sakit, pendidikan, dan perkantoran seperti Pakuwon, Mariott, Jambuluwuk, Vasanta, RS Hermina, RS Mayapada, RS Abdi Waluyo Nusantara, dan Jakarta Intercultural School.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.