Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) GeTI Incubator sukses menggelar acara pencarian pencarian Youtuber muda dalam program One Village One YouTuber (OVOY).

Peserta OVOY dari beragam daerah berpartisipasi di dalam acara ini secara daring dengan menyaksikannya melalui kanal YouTube GeTI TV dan Zoom. 

Direktur Utama Ekosistem ExportHub.id sekaligus Penanggung Jawab OVOY, Amalia Prabowo menyebut, program OVOY bertujuan untuk mencetak anak muda menjadi agen pembangunan desa yang mengangkat kebudayaan, produk, serta pariwisata daerah.

Menurutnya, OVOY bertekad untuk menaikkan tingkat literasi digital anak muda daerah.

“OVOY juga ingin memberikan kompetensi kreatif sebagai dasar mereka untuk menjadi kreator konten berbasis digital. Dengan itu, nantinya mereka dapat memaksimalkan teknologi digital untuk membuka peluang-peluang bisnis baru,” kata Amalia dalam keterangan pers, Rabu (23/2). 

Menurut Amalian, program OYOY bekerja sama dengan Kemendes PDTT, TV Desa, dan Bakti Kominfo ini telah dilakukan selama tiga minggu melalui inkubasi.  

OVOY berhasil mengumpulkan 530 peserta dari seluruh Indonesia. Semua peserta mendapatkan sertifikat, enam kelas YouTuber gratis, serta hadiah satu set alat YouTuber dengan total Rp100 juta rupiah bagi 5 orang pemenang.

“Jika terlewat, Anda bisa menyaksikan rekaman keseruan acara puncak OVOY di kanal YouTube GeTI TV,” ujarnya.

Dalam sambutannya di acara puncak pun digelar di Great Western Resort, Tangerang, Banten, Rabu (23/2), Amalia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam program pencarian YouTuber muda dari daerah yang pertama kali ada di Indonesia ini.

Menurutnya, pahlawan masa kini adalah pahlawan yang tidak mengandalkan fisik, tetapi merealisasikan ide kreatif, untuk turut serta dalam mengisi pembangunan Indonesia.  

“Hari ini bukan penutupan. Tapi hari ini adalah kick-off bagi para YouTuber yang telah lolos dalam kawah candradimuka untuk terjun langsung ke lapangan dan segera menyebarkan potensi desa seluas-luasnya,” kata dia.

YouTuber dan Head of GeTI TV, Tulang Tio, menuturkan OVOY bermula dari tingginya minat pemuda terhadap salah satu profesi industri kreatif terkini: YouTuber. 

Pernyataan tersebut seturut data penggunaan internet di Indonesia tahun 2020 oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT). Pada 2020, pengguna aktif internet mencapai 196,71 juta atau 73,7 persen dari total populasi masyarakat Indonesia yang mencapai 266,91 juta. 

“Program ini diharapkan dapat meningkatkan ekonomi desa dan mencetak anak muda sebagai agen pembangunan daerah,” kata Tio. 

Optimisme juga datang dari Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Antar Lembaga, Kemendes PDTT, Samsul Widodo. Menurutnya, program OVOY berpotensi besar membawa desa Indonesia untuk meningkatkan pembangunan daerah. 

“Saya berharap teman-teman yang telah mengikuti rangkaian OVOY bisa mempromosikan produk-produk, kelebihan-kelebihan, bahasa, serta pariwisata desa dengan baik melalui digital,” ungkap Samsul.