Objek wisata dan kuliner di kawasan Pantai Kelapa Lima, Kota Kupang, Provinsi NTT mulai dibuka untuk publik usai diresmikan oleh Penjabat Wali Kota Kupang, George Melkianus Hadjo, Selasa (11/10)/

Keberadaan kawasan Pantai Kelapa Lima ini guna mendukung pembangunan sektor wisata Kota Kupang.

“Kawasan Pantai Kelapa Lima saat ini sudah menjadi pusat wisata kuliner di Kota Kupang. Semua pelaku usaha kuliner ikan segar mulai berdagang di tempat ini,” kata George Melkianus Hadjoh saat meresmikan lokasi wisata kuliner di Pantai Kelapa Lima, Selasa (11/10).

Ia mengatakan, kehadiran lokasi wisata kuliner yang langsung berada di tepi pantai Kelapa Lima itu mampu mendongkrak pendapatan ekonomi warga Kota Kupang.

Baca Juga:  Eksotisnya Pulau Kelor, Surga Tersembunyi di Labuan Bajo, Apa yang Menarik di sana?

“Kehadiran tempat wisata kuliner ini untuk mendorong percepatan pembangunan ekonomi masyarakat, sehingga pendapatan ekonomi masyarakat jadi meningkat,” kata George Melkianus Hadjoh.

Ia optimis dengan adanya tempat kuliner itu menjadi kawasan wisata menarik bagi wisatawan yang ingin mencicipi makanan sari laut segar sambil menikmati panorama alam laut Kota Kupang yang indah.

Selain itu, kehadiran tempat wisata kuliner juga membuat aktifitas masyarakat Kota Kupang pada malam hari semakin hidup.

“Kami ingin Kota Kupang pada malam hari tetap hidup. Semua aktifitas usaha ekonomi tetap berjalan karena pemerintah akan terus menyiapkan berbagai fasilitas dalam mendukung pembangunan ekonomi masyarakat,” kata George Melkianus Hadjoh.

Baca Juga:  Pesona Air Terjun Lapopu: Sensasi Danau Biru Toska di Tanah Sumba, Cocok Banget Buat Healing!

Dia menjelaskan, Pemkot Kupang yang didukung sejumlah pihak selalu menggelar kegiatan seni budaya maupun live musik di kawasan wisata kulliner Pantai Kelapa Lima agar menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk datang ke tempat itu.

Menurut dia, mulai difungsikan kawasan Pantai Kelapa Lima Kota Kupang sebagai kawasan wisata kuliner setelah Menteri PUPR Basuki Hadimuljono pada pekan lalu meninjau kawasan itu yang tidak dimanfaatkan.

“Menteri PUPR sempat menyatakan kecewa karena tempat ini tidak manfaatkan setelah diresmikan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu, seharusnya langsung dimanfaatkan untuk kepentingan pemberdayaan ekonomi masyarakat,” kata George Melkianus Hadjoh.