Tajukflores.com – Pastor Tuan Kopong, MSF, seorang imam Katolik yang bermisi di Filipina menyesalkan pernyataan sesat Daniel Mananta yang menyebut adanya jin atau unclean spirit di patung yang disembah umat Katolik.
Menurut Pastor Tuan Kopong, apa yang disampaikan Daniel Mananta sama sekali tidak benar dan jauh dari ajaran Gereja Katolik. Selain itu, kata imam kelahiran Flores Timur, NTT ini, Daniel Mananta menyampaikan pernyataannya berdasarkan dialognya dengan Ustadz Abdul Somad (UAS).
“Namun menjadi masalah ketika dari diskusi tersebut kemudian menjadi pandangan UAS yang bukan seorang Katolik untuk menuduh bahkan menghakimi keimanan Katolik,” kata Pastor Tuan Kopong dalam lama Facebooknya, seperti dikutip Tajukflores.com, Kamis (17/11).
Menurut Pastor Tuan Kopong, sebagai seorang beriman Katolik, Daniel Mananta mestinya paham dan sadar bahwa dia sama sekali tidak memiliki otoritas untuk menyatakan salah atau benar terhadap sebuah pernyataan.
Pangkalnya, kata Pastor Kopong, yang memiliki kewenangan dan otoritas untuk mengatakan salah dan benar adalah Magisterium Gereja dalam hal ini paus dalam kolegialitas bersama para uskup sebagai pengganti para rasul di dunia ini.
“Daniel Mananta yang adalah seorang Katolik pengikut Kristus, dengan bangganya seakan-akan dia adalah seorang eksegese yang menguasai Alkitab menuding umat Kristen dalam hal ini Katolik menuduh bahwa dalam patung termasuk salib Yesus ada unclean spirit,” ucapnya.
Berikut pernyataan lengkap Pastor Tuan Kopong, MSF terkait `ajaran sesat` yang disampaikan Daniel Mananta:
Untuk Saudara Terkasihku Daniel Mananta: Katolik Tidak Menyembah Berhala
Saya yakin-seyakinnya; saudaraku Daniel Mananta adalah seorang Katolik sejati. Bahkan dalam warta di penakatolik.com terungkap bahwa Daniel Mananta kini lebih religius karena berkat Tuhan yang diberikan kepadanya. (bdk. Alasan Mengapa Daniel Mananta Kini Lebih Religius, penakatolik.com, January-1-2022).
Bahkan kereligiusannya sebagai seorang Katolik ia ungkapkan lewat tindakan nyata dengan mendirikan sebuah Kapel St. Yohanes Pembaptis Stasi Wae Mata, Paroki Rangga, Lembor-Keuskupan Ruteng (bdk. Di Hari Pentekosta, Daniel Mananta Resmikan Gereja yang Dibangunnya di Flores, floresa.com, 24-Mei-2015).
Namun, saya kemudian tersentak ketika pernyataannya yang mengamini pernyataan UAS yang mengatakan bahwa salib ada jin kafir dan patung Yesus sama dengan menyembah berhala.
Daniel mendasarkan dirinya pada Kitab Nabi Yesaya 44:13-20. Kita semua tahu bahwa Daniel Mananta pernah mengadakan diskusi bersama dalam podcast Daniel Mananta Network (Daniel Tetangga Kamu) sekitar Agustus 2022 yang lalu. Dalam podcast tersebut dibicarakan juga soal salib dan patung yang dihormati oleh umat Katolik.
Saya secara pribadi tidak mempermasalahkan Daniel Mananta mau mewawancarai siapapun termasuk dengan UAS bahkan Rizieq sekalipun. Karena itu adalah hak dia. Namun, menjadi masalah ketika dari diskusi tersebut kemudian menjadi pandangan UAS yang bukan seorang Katolik untuk menuduh bahkan menghakimi keimanan Katolik.
Di sinilah Daniel terpeleset sangat dalam. Sebagai seorang Katolik bukannya Daniel menggunakan ajaran-ajaran resmi Gereja untuk meyampaikan pendapatnya, tetapi menggunakan pandangan orang dari agama lain untuk menyatakan “salah” terhadap keyakinan dan iman agamanya sendiri dengan mengatakan bahwa dalam salib Yesus ataupun patung ada unclean spirit atau roh kotor atau “jahat.”
Dan kalau Daniel adalah seorang Katolik sejati maka diapun seharusnya paham dan sadar bahwa dia sama sekali tidak memiliki otoritas untuk menyatakan salah atau benar terhadap sebuah pernyataan. Yang memiliki kewenangan dan otoritas untuk mengatakan salah dan benar adalah Magisterium Gereja dalam hal ini Paus dalam kolegialitas bersama para Uskup sebagai pengganti para rasul di dunia ini.
Daniel Mananta yang adalah seorang Katolik pengikut Kristus, dengan bangganya seakan-akan dia adalah seorang eksegese yang menguasai Alkitab menuding umat Kristen dalam hal ini Katolik menuduh bahwa dalam patung termasuk salib Yesus ada unclean spirit.
Daniel mengajak pemirsa agar sebelum memberikan komentar atas pandangannya tersebut sebaiknya membaca dan memahami secara benar Kitab Nabi Yesaya 44:13-20. Namun sayang, ajakan Daniel tersebut tidak dibarengi dengan pemahamannya baik dan benar atas teks Kitab Nabi Yesaya tersebut.