Paus Fransiskus mengingat bahwa ziarah adalah “peristiwa mendasar dari setiap acara Yubileum,” yang secara tradisional dikaitkan dengan pencarian manusia akan makna hidup.

Karya seni yang luar biasa dan keindahan ciptaan yang kita lihat dalam perjalanan kita menginspirasi kita untuk memuji dan mensyukuri Tuhan atas karya-karya ajaib-Nya.

Secara khusus, ia mengundang semua Gereja tertentu di seluruh dunia untuk mempersiapkan para imam dan umat beriman untuk pengakuan dosa sakramental, yang harus tersedia sepanjang tahun.

Dengan cara khusus, Paus Fransiskus mengundang umat beriman dari Gereja-gereja Timur, terutama mereka yang sudah bersatu dengan Penerus Petrus, untuk ambil bagian dalam Yubileum, dan merasa diterima di kota Roma, mengingat betapa banyak yang sudah “menjalani Jalan Salib mereka sendiri,” terpaksa meninggalkan tanah mereka karena kekerasan dan ketidakstabilan.

Cahaya Harapan Kristiani

Bapa Suci juga berdoa, agar selama Tahun Suci, “cahaya harapan Kristiani dapat menerangi setiap pria dan wanita, sebagai pesan kasih Tuhan yang ditujukan kepada semua,” dan bahwa “Gereja dapat memberikan kesaksian setia terhadap pesan ini di setiap bagian dunia.”

Membaca “tanda-tanda zaman,” Paus Fransiskus mencatat keinginan untuk perdamaian di dunia yang semakin ditandai oleh kekerasan dan konflik, serta hilangnya keinginan untuk memiliki anak, dengan banyak negara menghadapi “musim dingin demografis.”

Ia menyerukan perjanjian sosial untuk mendukung dan menumbuhkan harapan.

Paus secara khusus memohon bagi para tahanan, mengingat tradisi menawarkan amnesti atau grasi selama Yubileum, dan mengatakan beliau berharap untuk secara pribadi membuka Pintu Suci di penjara, “sebagai tanda yang mengundang para tahanan untuk menatap masa depan dengan harapan dan rasa percaya diri yang baru.”

Dan ia menyerukan agar para tahanan diperlakukan sesuai dengan hak dan martabat mereka, sambal sekali lagi memohon penghapusan hukuman mati.

Bulla tersebut berlanjut dengan Paus Fransiskus yang mendesak agar harapan ditawarkan kepada orang sakit, kepada kaum muda dan lanjut usia – terutama kakek-nenek, kepada para migran dan kepada orang miskin.

Bapa Suci mengingatkan bahwa hasil panen bumi dimaksudkan untuk semua orang, dan mendorong semua orang untuk membantu orang miskin. Secara khusus, beliau meminta negara-negara kaya untuk memaafkan hutang negara-negara yang tidak akan pernah dapat melunasi hutang mereka.

Mengingat bahwa tahun 2025 adalah peringatan 1700 tahun Konsili Ekumenis Pertama, Paus Fransiskus mendesak ekspresi sinodalitas, dan upaya baru untuk memajukan persatuan Kristiani.

Paus Fransiskus secara khusus meminta kemajuan yang dibuat menuju perayaan Paskah bersama, mencatat bahwa pada tahun 2025, secara providensial, semua orang Kristen akan merayakan misteri Paskah pada tanggal yang sama.