Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan pihaknya mendaftarkan sejumlah artis ternama bakal calon legislatif (caleg) ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada hari ini, Kamis (11/5).

Tercatat, PDIP mendaftarkan 580 kadernya sebagai bacaleg DPR RI ke KPU RI. Dari jumlah itu, 128 bacaleg merupakan wajah lama alias incumbent anggota DPR RI.

“Budayawan, seniman, dan artis 14 orang,” kata Hasto di Kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Kamis (11/5).

Adapun nama petahana diantaranya ialah Krisdayanti, Rano Karno, Rieke Diah Pitaloka, dan Nico Siahaan. Nama-nama itu diputuskan untuk maju kembali menjadi caleg setelah dilakukan evaluasi di internal PDIP.

Baca Juga:  Bawaslu Makassar Bantah Isu Cawapres Gibran Bagi-Bagi Amplop saat Jalan Sehat

“Juga bergabung Once Mekel, Marcell Siahaan, Taufik Hidayat Udjo, Deni Cagur, Tamara Geraldine, Sari Yok Kuswoyo, Lita Zen, Lucky Perdana, dan Andre Hehanussa,” ucap Hasto.

Hasto merincikan sebanyak 380 orang atau 33 persen dari 580 merupakan keterwakilan perempuan. Selain itu, kata dia, guna meningkatkan kualitas anggota dewan, PDIP juga merekrut kalangan akademisi sekitar 73 orang, purnawirawan TNI dan Polri 17 orang, budayawan, seniman, dan artis 14 orang.

Hasto mengatakan, bacaleg DPR RI yang didaftarkan DPP PDIP telah melalui proses pendidikan politik dan kaderisasi kepemimpinan secara berjenjang, termasuk kepala daerah yang sudah menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya.

Baca Juga:  Jubir Penanganan Corona: Pemeriksaan Covid-19 Lebih dari 6.500 Orang

“Mengingat partai juga melakukan kaderisasi secara sistemik dari kalangan muda itu di bawah usia 45 tahun itu ada sekitar 48 persen. Jadi, di bawah usia 45 tahun itu ada 48 persen,” ucap Hasto.

Hasto mengatakan, kaderisasi merupakan komitmen PDIP agar mereka paham fungsi legislasi, fungsi anggaran, fungsi pengawasan, hingga fungsi representasi.

Hasto menyebut ratusan caleg itu sudah sesuai dengan ketentuan KPU. Di sisi lain, Hasto mengatakan seluruh proses penetapan bakal calon telah dilakukan dengan seksama secara demokratis dan terbuka.