Curug, Tangerang – Pedagang kantin SMP Negeri 2 Curug, Kabupaten Tangerang, Banten, memprotes harga menu program makan siang gratis senilai Rp15 ribu. Mereka menilai harga tersebut terlalu rendah dan tidak menguntungkan.

“Sebaiknya anggaran Rp15 ribu per menu itu dinaikkan. Karena, sekarang harga-harga sudah pada naik semua jadi kami nggak ada untung hanya pas-pasan saja,” kata Ningsih, pengelola kantin SMPN 2 Curug, Kamis (29/2).

Protes ini disampaikan langsung kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko) Airlangga Hartarto saat meninjau simulasi program makan siang gratis di sekolah tersebut.

Ningsih mengatakan, di kantin SMPN 2 Curug, dia dan pedagang lainnya biasanya berdagang nasi, mie goreng, dan gado-gado. Namun, khusus untuk simulasi program makan siang gratis, mereka diminta menyediakan siomay sebanyak 160 porsi.

“Hari ini saya diminta untuk menyediakan menu siomay, nasi, gado-gado dan lain sebagainya secara prasmanan. Syaratnya harga perporsinya Rp15 ribu dan diberdayakan para pedagang di kantin ini,” ujar Ningsih.

Menanggapi protes tersebut, Airlangga mengatakan, harga Rp15 ribu untuk menu makan siang gratis hanya simulasi dan berpotensi dilakukan penyesuaian. Ia menyatakan, simulasi ini baru dilakukan di satu tempat dan kebijakan mengenai program makan siang gratis juga belum dituliskan.

“Karenakan mau menjelang lebaran, tapikan harga sudah menurun. Itu kan UMKM cari untung itu biasa,” ujarnya.

Airlangga menambahkan, program makan siang gratis ini merupakan usulan dan diprakarsai oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang. Tujuannya untuk membantu siswa dari keluarga kurang mampu mendapatkan makanan bergizi.

“Agenda pagi ini kami melihat simulasi dengan biaya Rp15 ribu/menu. Ini salah satu sekolah yang volunter (Sukarelawan, Red) untuk menyiapkan program makan siang gratis,” ujar Airlangga.