Dari luas lahan tersebut, 450 hektar akan diberikan kepada masyarakat, dan 200 hektar menjadi milik pemerintah. Alternatif kedua adalah di lokasi lahan HPL Mberata dan Kenari seluas 3.600 hektar. HPL ini juga memiliki sertifikat lengkap tahun 1997.
“Pemkab Manggarai Barat berkomitmen untuk segera melegalisasi lahan tersebut melalui tanda tangan Menteri,” ujar Edistasius Endi.
“Kami akan meluncurkan Poltekpar secara resmi walaupun belum dibangun bangunan fisiknya, sebagai bagian dari komitmen pembangunan Poltekpar Negeri di Manggarai Barat. Kami juga akan menyediakan beberapa Gedung untuk kelas jauh,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Mendukung Labuan Bajo sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas
Senada dengan Edistasius Endi, Plt. Direktur Utama BPOLBF, Frans Teguh, juga menyampaikan bahwa dengan kehadiran Poltekpar nantinya, akan lahir SDM pariwisata yang unggul dan mampu menopang Labuan Bajo Flores sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP).
“Dengan adanya rencana pembangunan Poltekpar Negeri ini, kedepannya tentu akan sangat membantu dalam meningkatkan kualitas SDM di Labuan Bajo sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas,” ujar Frans.
“Selain itu, kami juga berharap dapat merancang agar ada kelas atau pembelajaran lebih dulu kepada para mahasiswa sebelum Poltekpar ini dibangun di atas lahan yang sudah ditentukan sebagai persiapan.”
Pembangunan Politeknik Pariwisata Negeri di Labuan Bajo Flores diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengatasi kekurangan SDM berkualitas di sektor pariwisata. Dengan SDM yang unggul, Labuan Bajo Flores dapat terus berkembang dan menjadi destinasi wisata yang semakin mendunia.
Penulis : Marcel Gual
Editor : Marcel Gual
Halaman : 1 2
