Kritik tersebut muncul di tengah kontroversi kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) Unsoed yang mencapai Rp52 juta.
Para mahasiswa mempertanyakan kesesuaian gaya hidup mewah wakil rektor dengan kondisi keuangan mereka yang terbebani dengan kenaikan UKT yang signifikan.
Banyak yang mempertanyakan bagaimana mungkin seorang wakil rektor yang seharusnya memahami kondisi keuangan mahasiswa, memamerkan barang-barang mewah di depan mereka. Hal ini dianggap tidak sensitif dan menunjukkan kurangnya empati terhadap situasi sulit yang dihadapi para mahasiswa.
Kontroversi Kenaikan UKT Unsoed dan Aksi Protes Mahasiswa
Kenaikan UKT Unsoed telah memicu aksi protes dari para mahasiswa.
Mereka menilai kenaikan ini memberatkan mahasiswa dan keluarga mereka, terutama bagi mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu. Aksi protes tersebut bahkan sempat diwarnai kericuhan.
Menanggapi protes tersebut, pihak Unsoed akhirnya memutuskan untuk mencabut kebijakan kenaikan UKT. Hal ini tentu menjadi angin segar bagi para mahasiswa yang telah memperjuangkan hak mereka.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.