“Ini kemunduran di era reformasi. Setelah tidak ada lagi penataran P4, masyarakat akhirnya lebih gandrung terhadap ideologi lain. Ini sangat berbahaya bagi bangsa ini,” ujarnya

Ketua Kadin Provinsi NTT ini menyebut, yang saat ini gencar melaksanakan sosialisasi empat pilar hanya MPR. Namun kemampuan anggota MPR terbatas karena hanya terdiri atas 711 anggota yang berasal dari 34 provinsi di tanah air.

“Semua kita harus sama-sama gelorakan terus empat pilar ini. Termasuk para pendamping desa. Hanya dengan terus kampanye, bisa mengalahkan ideologi khilafah yang sedang berpengaruh di negara ini. Ideologi itu besar karena mengambil ruang kosong yang ditinggalkan setelah hilangnya penataran P4,” tutup Abraham.