Tajukflores.com – Pengamat politik Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Yohanes Jimmy Nami, menekankan perlunya pendekatan khusus dan pemimpin yang tepat untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi NTT.

Oleh karena itu, dia menilai Pilgub NTT 2024 harus menjadi momentum yang tepat untuk memilih pemimpin yang mampu memimpin provinsi ini menuju arah yang lebih baik sesuai dengan potensi dan kebutuhan setiap wilayahnya.

Jimmy Nami, sapaan akrabnya menjelaskan bahwa NTT memiliki karakteristik unik sebagai kepulauan dengan tiga pulau besar, Flores, Timor, dan Sumba, yang memerlukan perlakuan berbeda dalam merumuskan kebijakan dan program pembangunan.

“Tidak bisa tidak kita butuh treatmen yang berbeda. Ini terbukti dari proyek strategis nasional yang ada, kita tidak mengafirmasi karakteristik khusus ini kemudian banyak hal yang kemudian menjadi ukuran sejauh mana proyek tersebut bisa memberikan dampak langsung kepada masyarakat,” kata Jimmy Nami dalam zoom politik Tajuk Flores menyambut Pilgub NTT 2024 dengan tema “Mencari Pengganti Viktor B Laiskodat untuk NTT 1” yang digelar secara daring pada Senin (15/4).

Jimmy Nami mencontohkan proyek food estate di Sumba dan Belu yang menurutnya kurang melibatkan masyarakat lokal. Ia menekankan perlunya pemimpin yang mampu mendorong kemandirian masyarakat NTT.

“Karena apa, orang NTT juga secara pendidikan, angka putus sekolahnya cukup tinggi dan kemudian ketika bicara tentang literasi, literasi politik apalagi, kita cenderung mengabaikan dan melupakan apa saja yang harusnya penting untuk kita berikan asentuasi dari kehadiran tokoh-tokoh politik tertentu,” jelasnya.

Nami berharap kehadiran pemimpin yang benar-benar berniat baik untuk NTT dan mampu membawa perubahan positif bagi masyarakat.

“Sehingga benar-benar tokoh politik yang hadir punya niat baik untuk NTT memang orang-orang yang kita anggap janjinya bisa dipegang dan orang-orang yang tidak hanya melanggengkan proses patron di NTT,” kata dia.