Volume transaksi BI-FAST juga tumbuh positif 67,79 persen yoy, mencapai 785,95 juta transaksi. Sementara itu, transaksi digital banking mencapai 5.363,00 juta transaksi atau tumbuh 34,49 persen yoy.

Transaksi uang elektronik (UE) juga menunjukkan peningkatan 39,42 persen yoy, mencapai 3.958,53 juta transaksi.

Dari sisi pengelolaan uang rupiah, BI melaporkan jumlah Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) tumbuh 6,61 persen yoy menjadi Rp1.057,8 triliun.

“Kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital pada triwulan II-2024 tetap kuat, didukung oleh sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal,” tambah Perry.

Perry memastikan bahwa BI terus memperkuat bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran untuk menjaga stabilitas serta mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi.

Kebijakan sistem pembayaran diarahkan untuk memperkuat keandalan infrastruktur, struktur industri sistem pembayaran, serta memperluas akseptasi digitalisasi sistem pembayaran.