Perang Salib adalah periode sejarah yang kompleks yang dipengaruhi oleh faktor agama, politik, dan kekuasaan. Ini memiliki dampak jangka panjang pada hubungan antara agama Kristen dan Islam serta antara gereja dan negara.
Konflik ini memainkan peran penting dalam membentuk sejarah Eropa dan Timur Tengah. Meskipun Perang Salib adalah sumber konflik dan ketegangan, itu juga mencerminkan keragaman dan kompleksitas peradaban manusia.
Asal-muasal terjadinya Perang Salib Palestina berada di bawah kendali umat Muslim sejak kekalahan Bizantium pada 636 M. Sejak saat itu, hubungan antara negara-negara Arab dengan Kristen Eropa mengalami pasang surut.
Pada 1072, Palestina jatuh ke tangan Kekaisaran Seljuk Raya yang saat itu sedang mengalami perkembangan pesat. Sebenarnya, umat Muslim dan Kristen dapat hidup berdampingan.
Akan tetapi kondisi di daerah perbatasan kurang bersahabat bagi para pedagang dan peziarah Katolik. Hal inilah yang kemudian memicu lahirnya dukungan terhadap Perang Salib.
Secara umum, berikut ini beberapa penyebab pecahnya Perang Salib antara 1095-1291:
- Masyarakat Kristen kehilangan kebebasan dan keamanan untuk beribadah di Tanah Suci Yerusalem.
- Dinasti Seljuk menerapkan kebijkan yang membatasi umat Kristiani yang akan beribadah di Yerusalem.
- Dinasti Seljuk menguasai wilayah-wilayah penting di Asia Kecil dan mengancam eksistensi Konstantinopel.
- Adanya keinginan dari Bizantium Romawi Timur untuk mempertahankan penguasaan ekonomi perdagangan di Timur Tengah.
Kronologi Perang Salib 1095-1291
Perang Salib yang paling terkenal adalah peperangan perebutan Tanah Suci yang berlangsung antara 1095-1291. Perang Salib Pertama dicetuskan oleh Paus Urbanus II pada 1095 dalam sidang Konsili Clermont. Paus mengimbau umat Kristen untuk membantu Kaisar Romawi Timur melawan Dinasti Seljuk Turki.
Seruan dari Paus Urbanus II disambut antusias oleh berbagai lapisan masyarakat Eropa. Para sukarelawan yang ikut berperang kemudian dikukuhkan menjadi Tentara Salib.
Tentara Salib kemudian membentuk negara-negara baru atau lazim disebut Outremer, yaitu Negara Edessa, Negara Antiokhia, Negara Kerajaan Yerusalem, dan Negara Tripoli. Perang Salib berakhir ketika Akko, kota terakhir Tentara Salib di Tanah Suci, direbut umat muslim pada 1291.
Perang Salib Pertama (1096-1099):
- Perang Salib Pertama dimulai setelah seruan Paus Urbanus II pada tahun 1095.
- Itu adalah kampanye militer pertama untuk merebut kembali Yerusalem dari tangan Muslim.
- Perang Salib Pertama berakhir dengan penaklukan Yerusalem oleh pasukan Salib pada tahun 1099.
Perang Salib Kedua (1147-1149):
- Perang Salib Kedua melibatkan pasukan Eropa yang mencoba untuk mempertahankan wilayah-wilayah yang telah direbut selama Perang Salib Pertama.
- Meskipun mencapai Yerusalem, kampanye ini berakhir dengan kegagalan, dan para peserta kembali ke Eropa.
Perang Salib Ketiga (1189-1192):
- Perang Salib Ketiga dipimpin oleh tiga raja terkenal: Richard I dari Inggris, Philip II dari Prancis, dan Kaisar Romawi Suci Frederick I.
- Salah satu hasil terkenal dari konflik ini adalah perdamaian antara Richard I dan Saladin, Sultan Mesir dan Suriah.
Perang Salib Keempat (1202-1204):
- Perang Salib Keempat awalnya ditujukan untuk membantu Kekaisaran Bizantium melawan Muslim.
- Namun, tentara Salib mengalihkan perhatian mereka ke Konstantinopel, menjarah kota tersebut, dan mendirikan Kekaisaran Latin di wilayah tersebut.
Perang Salib Kelima (1217-1221):
- Perang Salib Kelima adalah upaya untuk merebut kembali Yerusalem setelah kekalahan di Perang Salib Keempat.
- Ini juga berakhir dengan kegagalan dan tanah suci tetap berada di bawah kendali Muslim.
Perang Salib Keenam (1228-1229):
- Perang Salib Keenam melibatkan upaya untuk mencapai perjanjian damai dengan Muslim.
- Perdamaian Jaffa akhirnya dicapai pada tahun 1229.
Perang Salib Ketujuh (1248-1254):
- Perang Salib Ketujuh dipimpin oleh Raja Louis IX dari Prancis.
- Meskipun berhasil merebut Damietta di Mesir, pasukan Salib akhirnya dikalahkan oleh pasukan Muslim.
Perang Salib Kedelapan (1270):
- Perang Salib Kedelapan adalah upaya yang dipimpin oleh Louis IX untuk merebut Tunis.
- Louis IX meninggal dalam kampanye ini, dan pasukan Salib gagal mencapai tujuan mereka.
Perang Salib Kesembilan (1271-1272):
- Perang Salib Kesembilan melibatkan upaya terakhir untuk merebut kembali Yerusalem.
- Namun, kampanye ini juga berakhir dengan kegagalan.
Perang Salib-Perang Salib Kemudian (Hingga Abad ke-16):
- Perang Salib-Perang Salib Kemudian melibatkan konflik yang berlanjut hingga abad ke-16.
- Mereka mencakup berbagai kampanye militer dengan berbagai motif, termasuk melawan aliran Kristen sesat, perang melawan Bizantium dan Ottoman, perang melawan paganisme, dan bid’ah, serta alasan politik lainnya.