Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Nusa Tenggara Timur, Wayan Darmawa mengatakan kasus perburuan liar berbagai satwa di kawasan Taman Nasional Komodo (TNK), Kabupaten Manggarai Barat, NTT masih terjadi.

“Kasus perburuan liar tehadap berbagai satwa dalam kawasan Taman Nasional Komodo semakin mengkhawatirkan. Apabila terus terjadi maka populasi Komodo semakin berkurang dan akhirnya Komodo menjadi punah karena hewan yang menjadi makanan pokok Komodo semakin berkurang akibat perburuan liar,” kata Wayan Darma kepada wartawan di Kupang, Selasa (24/9).

Baca Juga:  DPR: Syarat PCR Penerbangan untuk Lindungi Masyarakat

Wayan Darmawa menegaskan itu terkait adanya keputusan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang menolak kebijakan pemerintah NTT untuk menutup kawasan TNK pada tahun 2020.

Ia mengatakan, maraknya kasus perburuan liar terhadap satwa di TNK menjadi salah satu pertimbangan bagi Pemerintah NTT untuk menutup TNK pada 2020.

“Penutupan TNK ada dasarnya seperti kepentingan konservasi dan maraknya kasus pencurian satwa yang menjadi makanan pokok Komodo. Apabila kasus perburuan liar terus berlangsung dapat berdampak pada punahnya Komodo,” tegas Wayan Darmawa.

Baca Juga:  May Day 2024: Ratusan Ribu Buruh Turun ke Jalan, Prabowo Ucapkan Selamat Hari Buruh

Ia mengatakan, maraknya kasus perburuan liar membuat populasi Komodo berkurang dan kondisi alam Pulau Komodo tidak lagi seindah puluhan tahun silam sebagai dampak bertambahnya penduduk dan maraknya perburuan liar dan pengrusakan hutan di TNK.