Stasiun Meteorologi El Tari Kupang Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan bahwa sejumlah wilayah di NTT berpotensi akan mengalami kebakaran hutan dan lahan.

Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang BMKG Agung Sudiono Abadi mengatakan, sejumlah wilayah di NTT yang dimaksudkan itu ialah Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Belu, Malaka.

Selain itu, juga di Kabupaten Rote Ndao, Sabu Raijua, Sumba Timur, Sumba Tengah, Lembata, Flores Timur, Sikka, dan sebagian kecil ada di Alor, Sikka Nagekeo serta Ngada.

Baca Juga:  Bupati Deno Resmikan Puskesmas Ponggeok di Satar Mese

“Sebagian besar wilayah NTT berada pada status sangat mudah terjadi kebakaran hutan dan lahan,” ungkap Abadi di Kupang, Selasa (10/5).

Abadi menjelaskan, adanya potensi kebakaran hutan dan lahan di sejumlah daerah tersebut disebabkan oleh keberadaan alang-alang dan dedaunan yang biasannya menutupi lantai hutan.

Dedaunan dan alang-alang itu saat ini dalam keadaan kering akibat musim kemarau dan sangat rentan untuk terbakar.

Karana itu, demikian Abadi, seluruh warga yang ada di sejumlah wilayah tersebut harus waspada seperti dengan melakukan langkah mitigasi untuk mencegah munculnya titik api.

Baca Juga:  Ketua OIKN Paparkan Konsep 'Kota Masa Depan' Nusantara ke Ratusan Calon Investor

“Apalagi adanya kondisi angin kencang yang bersifat kering membuat potensi meluasnya karhutla semakin tinggi,” ujar Abadi.

Selain itu, setiap warga juga diminta untuk tidak melakukan aktivitas yang dapat memicu adanya api di hutan dan lahan seperti dengan tidak membuang puntung rokok di sembarang tempat.

“Hal-hal seperti ini yang perlu dihindari untuk memastikan tidak ada titik api yang memicu kebakaran lebih luas,” tutur Abadi.*