Labuan Bajo – Badan Layanan Umum Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran (BLU PPKK) melakukan kunjungan kerja sekaligus studi banding ke Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF).

Kunjungan ini bertujuan untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam pengelolaan kawasan secara efektif dan efisien, terutama karena Labuan Bajo Flores merupakan salah satu Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP).

Direktur Utama Pusat Pengelolaan Kawasan Kemayoran (PPK Kemayoran), Medi Kristanto, menyampaikan bahwa Kemayoran dibangun sebagai contoh pusat rekreasi yang berkelanjutan.

Baca Juga:  Aksi Mogok Tolak Tarif Tiket Mahal ke TNK, Sandiga Uno Tugaskan Vinsensius Jemadu untuk Diskusi

“Pembangunan kawasan dilakukan dengan tetap memperhatikan aspek lingkungan dan keseimbangan ekologi. Kami diberi akses untuk mengelola kawasan seluas 450 hektar yang merupakan bekas bandara internasional, yang kini dikelola untuk mewujudkan kawasan smart city di DKI Jakarta. Kawasan ini menjadi bagian ruang terbuka hijau Kemayoran,” ucap Medi.

Baca Juga:  Floratama Learning Center: Pengembangan Ekowisata Bahari di Labuan Bajo Flores

Medi Kristanto juga menambahkan harapan untuk memperkuat jaringan dengan membentuk grup atau forum antara BLU PPKK dan BPOLBF.

“Kegiatan studi banding dijalankan untuk memperkuat jaringan dan kerja sama antar pengelola kawasan di Indonesia. Dengan demikian, setiap kawasan dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi maksimal bagi perkembangan kawasan,” tambah Medi.