Labuan Bajo – Untuk mendorong peningkatan keselamatan berwisata di Labuan Bajo, Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI (Kemenparekraf RI) mengadakan rapat koordinasi terkait keamanan dan keselamatan wisata di Labuan Bajo.

Rapat yang melibatkan berbagai stakeholder ini diselenggarakan di Labuan Bajo pada Selasa, 30 Juli 2024.

Rapat tersebut membahas beberapa poin penting seperti peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM), perbaikan fasilitas, penegakan peraturan, dan kolaborasi dengan berbagai pihak terkait.

Baca Juga:  Cerita Warga Soal Sosok Penjual Bubur Sumsum Terduga Teroris ISIS yang Ditangkap di Karawang

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Sandiaga Uno, menekankan pentingnya percepatan transformasi Labuan Bajo dalam isu CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environment), safety, serta implementasi sustainability dan penanggulangan bencana.

“Perlu ada peningkatan infrastruktur untuk keselamatan wisatawan seperti crisis center, sarana dan prasarana, alat komunikasi, dan juga SDM. Kekurangan personil dan kapasitas operator harus diatasi. Upaya dan peran dari berbagai pihak untuk keselamatan wisatawan perlu diprioritaskan,” kata Sandiaga dalam keterangannya, Selasa.

Plt. Direktur Utama BPOLBF, Frans Teguh, menambahkan bahwa perlu ada komitmen bersama dari stakeholder dan masyarakat dalam inovasi pembangunan pariwisata di Labuan Bajo.

Baca Juga:  Mesir Tuduh Israel Tolak Masuknya Bantuan Meski Perbatasan Rafah dengan Gaza Telah Dibuka

“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan standar keselamatan, peningkatan SDM, dan kolaborasi antar stakeholder demi keberhasilan industri pariwisata Labuan Bajo Flores ke depannya,” ujar Frans.

Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sebelumnya telah melakukan kunjungan lapangan ke Labuan Bajo dan menemukan beberapa kekurangan terkait keselamatan transportasi laut, seperti perlengkapan keselamatan yang tidak lengkap dan fasilitas kapal yang belum memadai.