PT Pertamina (Persero) melalui Sub Holding Commercial & Trading yaitu PT Pertamina Patra Niaga optimalkan penyaluran BBM RON 90, yaitu Pertalite serta Biosolar ke Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) di tengah permintaan yang meningkat.

Menurut Area Manager Communication & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Deden Mochamad Idhani, permintaan Pertalite dan Biosolar ke wilayah NTT sudah meningkat, masing-masing 15 persen dan 10 persen.

“Semenjak 1 April 2022, telah terjadi peningkatan konsumsi produk BBM jenis Pertalite dan Biosolar masing-masing sebesar 15 persen dan 10 persen,” kata Idhani, Kamis (7/4).

Selain itu, demikian Idhani menambahkan, untuk Wilayah NTT, penyaluran bulanan Pertalite sebesar 27.000 Kiloliter (KL) per bulan dan Solar sebanyak 12.000 KL per bulan.

“Untuk stok BBM di seluruh Terminal BBM dalam kondisi aman dan cukup, namun dikarenakan proses penyaluran dari terminal BBM ke SPBU menggunakan mobil tangki dan membutuhkan waktu maka apabila ada SPBU yang butuh suplai maka ada jeda waktu pengisian ke SPBU tersebut,” ungkap Idhani.

Adapun untuk harga dari kedua produk tersebut, demikian Idhani, tidak mengalami kenaikan, yaitu Pertalite dengan harga Rp 7.650/liter dan Solar subsidi Rp 5.150/liter.

Sementara itu, terkait dugaan peralihan konsumsi masyarakat dari Pertamax ke Pertalite, Idhani mengatakan bahwa hal tersebut dikembalikan kepada konsumen sebagai pemilik kendaraan.