Dalam kenyataannya, pidato yang dilakukan oleh Xi Jinping di Indonesia adalah untuk meningkatkan hubungan bilateral antara Indonesia dan China, bukan untuk meminta pulau Kalimantan sebagai jaminan utang.

Berdasarkan penelusuran, video tersebut serupa dengan unggahan YouTube CGTN yang berjudul “President Xi Jinping delivers speech at Indonesia parliament”.

Kehadiran Xi Jinping juga atas undangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Oktober 2013 lalu.

Dengan demikian, video pidato Presiden China meminta Pulau Kalimantan sebagai jaminan utang merupakan hoaks. Isi video dengan terjemahan tidak sesuai.

Berapa Jumlah Utang Indonesia ke China?

Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia ke China terus meningkat, mencapai US$ 20,38 miliar atau setara Rp 301,62 triliun (kurs Rp 14.800/US$) pada akhir Maret 2023.

Angka ini naik US$ 370 juta dibandingkan dengan posisi utang pada Februari 2023 yang sebesar US$ 20,01 miliar.

Meskipun demikian, Bank Indonesia (BI) menegaskan bahwa ULN Indonesia ke China masih terkendali dan berada dalam batas aman. Rasio ULN terhadap PDB Indonesia pada kuartal I-2023 tercatat sebesar 30,2%, jauh di bawah batas aman yang ditetapkan pemerintah sebesar 60%.

Secara keseluruhan, ULN Indonesia pada kuartal I-2023 mencapai US$ 402,8 miliar atau setara Rp 5.961,4 triliun. Angka ini meningkat US$ 2,7 miliar (Rp 39,96 triliun) dibandingkan dengan posisi ULN Indonesia pada Februari 2023 yang sebesar US$ 400,1 miliar.

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menjelaskan bahwa kontraksi pertumbuhan ULN Indonesia bersumber dari ULN sektor publik (pemerintah dan bank sentral), serta swasta.