Selain itu, hubungan komunikasi yang baik antara PDIP dan kedua partai tersebut juga menjadi pertimbangan penting.

“Apalagi khusus untuk NTT, PKB dan PAN memiliki kader-kader terbaik di tingkat nasional, yang akan sangat membantu dalam mengkomunikasikan program-program pro-rakyat dan bantuan-bantuan dari pusat untuk masyarakat dan pembangunan NTT,” tambahnya.

Sebagai anggota Komisi IV DPR RI, Ansy telah mempelajari berbagai permasalahan yang melingkupi provinsi kepulauan di Tenggara Indonesia.

Pengalamannya dalam pembaharuan tata kelola birokrasi dan pemahaman mendalam tentang tantangan di bidang pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan membuatnya yakin bahwa perubahan yang diinginkan dapat lebih efektif dilakukan melalui posisi eksekutif.

“Komitmen saya adalah untuk perubahan yang berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pengentasan kemiskinan. Visi ini akan lebih efektif dieksekusi melalui posisi kepala daerah, dengan kebijakan yang tepat dan komunikasi langsung dengan pemangku kepentingan,” paparnya.

Ansy menyimpulkan bahwa pendalaman pribadinya terhadap masalah sosial-ekonomi masyarakat NTT telah menginspirasinya untuk meredefinisi NTT sebagai Nelayan Tani Ternak. Komitmen untuk mengatasi kemiskinan dan memberdayakan kelompok masyarakat ini menjadi salah satu motivasinya untuk maju ke posisi eksekutif.